✔ 14 Cara Menumbuhkan Semangat Kerjasama Di Lingkungan Sekolah

| Tips 14 Cara Menumbuhkan Semangat Kerjasama di Lingkungan Sekolah:
( Bagi yang lagi malas membaca sanggup melihat tayangannya di YouTube melalui LINK KLIK DISINI )

 Cara Menumbuhkan Semangat Kerjasama di Lingkungan Sekolah ✔ 14 Cara Menumbuhkan Semangat Kerjasama di Lingkungan Sekolah
  1. Tentukan tujuan bersama dengan jelas. Sebuah tim bagaikan sebuah kapal yang berlayar di lautan luas. Jika tim tidak mempunyai tujuan atau arah yang jelas, tim tidak akan menghasilkan apa-apa.  Tujuan memerupakan pernyataan apa yang harus diraih oleh tim, dan memperlihatkan daya memotivasi setiap anggota untuk bekerja. Contohnya, sekolah yang telah merumuskan visi dan misi sekolah hendaknya menjadi tujuan bersama. Selain mengetahui tujuan bersama, masing-masing bab seharusnya mengetahui kiprah dan tanggungjawabnya untuk mencapai tujuan bersama tersebut. 
  2. Perjelas keahlian dan tanggung jawab anggota. Setiap anggota tim harus menjadi pemain di dalam tim. Masing-masing bertanggung jawab terhadap suatu bidang atau jenis pekerjaan/tugas. Di lingkungan sekolah, para guru selain melakukan proses pembelajaran biasanya diberikan tugas-tugas tambahan, menyerupai menjadi wali kelas, mengelola laboratorium, koperasi, dan lain-lain. Agar terbentuk kolaborasi yang baik, maka proteksi kiprah suplemen tersebut harus didasarkan pada keahlian mereka masing-masing. 
  3. Sediakan waktu untuk memilih cara bekerjasama. Meskipun setiap orang telah menyadari bahwa tujuan hanya sanggup dicapai melalui kerja sama, namun bagaimana kolaborasi itu harus dilakukan perlu adanya pedoman. Pedoman tersebut sebaiknya merupakan komitmen semua pihak yang terlibat. Pedoman sanggup dituangkan secara tertulis atau sekedar sebagai konvensi.  
  4. Hindari problem yang sanggup diprediksi. Artinya mengantisipasi problem yang sanggup terjadi.  Seorang pemimpin yang baik harus dapatmengarahkan anak buahnya untuk mengantisipasi problem yang akan muncul, bukan sekedar menuntaskan masalah. Dengan mengantisipasi, apa lagi kalau sanggup mengenali sumber-sumber masalah, maka organisasi tidak akan disibukkan kemunculan problem yang silih berganti harus ditangani.
  5. Gunakan konstitusi atau hukum tim yang telah disepakati bersama. Peraturan tim akan banyak membantu mengendalikan tim dalam menuntaskan pekerjaannya dan menyediakan petunjuk dikala ada hal yang salah. Selain itu perlu juga  ada konsensus tim dalam mengerjakan satu pekerjaan.
  6. Ajarkan rekan gres satu tim biar anggota gres mengetahui bagaimana tim beroperasi dan bagaimana sikap antaranggota tim berinteraksi. Yang diharapkan anggota tim ialah citra terang ihwal cara kerja, norma, dan nilai-nilai tim. Di lingkungan sekolah ada guru gres atau guru pindahan dari sekolah lain, sebagai anggota gres yang gres perlu ”diajari” bagaimana bekerja di lingkungan tim kerja di sekolah. Suatu sekolah terkadang sudah mempunyai budaya saling pengertian, tanpa ada perintah setiap guru mengambil inisiatif untuk menegur siswa jikalau tidak disiplin. Cara kerja ini mungkin belum diketahui oleh guru gres sehingga perlu disampaikan biar tim sekolah tetap solid dan kehadiran guru gres tidak merusak sistem.
  7. Selalulah bekerjasama, caranya dengan membuka pintu gagasan orang lain. Tim  seharusnya membuat lingkunganyang terbuka dengan gagasan  setiap anggota. Misalnya sekolah sedang menghadapi problem keamanan dan ketertiban, sebaiknya dibicarakan secara bahu-membahu sehingga kerjasama tim sanggup berfungsi dengan baik.
  8. Wujudkan gagasan menjadi kenyataan. Caranya dengan menggali atau memacu kreativitas tim dan mewujudkan menjadi suatu kenyataan. Di sekolah berbagai gagasan yang kreatif, alasannya ialah itu usahakan untuk diwujudkan biar tim bersemangat untuk meraih tujuan. Dalam menggali gagasan perlu mencari kesamaan pandangan. 
  9. Aturlah perbedaan secara aktif. Perbedaan pandangan atau bahkan konflik ialah hal yang biasa terjadi di sebuah forum atau organisasi. Organisasi yang baik sanggup memanfaatkan perbedaan dan mengarahkannya sebagai  kekuatan untuk memecahkan masalah. Cara yang paling baik ialah mengadaptasi perbedaan menjadi bab konsensus yang produktif.
  10. Perangi virus konflik, dan jangan sekali-kali ”memproduksi” konflik. Di sekolah terkadang ada saja sumber konflik contohnya pembagian kiprah yang tidak merata ada yang terlalu berat tetapi ada juga yang sangat ringan. Ini sumber konflik dan perlu dicegah biar tidak meruncing. Konflik sanggup melumpuhkan tim kerja jikalau tidak segera ditangani.
  11. Saling percaya. Jika kepercayaan antaranggota hilang, sulit bagi tim untuk bekerja bersama. Apalagi terjadi, anggota tim cenderung menjaga jarak, tidak siap mengembangkan informasi,  tidak terbuka dan saling curiga.. Situasi ini tidak baik bagi tim. Sumber saling ketidakpercayaan di sekolah biasanya  berawal dari  kebijakan yang tidak transparan atau konsensus yang dilanggar oleh pihak-pihak tertentu dan kepala sekolah tidak bertindak apapun. Membiarkan situasi yang saling tidak percaya antar-anggota tim sanggup memicu konflik. 
  12. Saling memberi penghargaan. Faktor nomor satu yang memotivasi karyawan ialah perasaan bahwa mereka telah berkontribusi terhadap pekerjaan danm prestasi organisasi. Setelah sebuah pekerjaan besar selesai atau dikala pekerjaan yang sulit membuat tim lelah, kumpulkan anggota tim untuk merayakannya. Di sekolah sanggup dilakukan sesering mungkin setiap final acara besar menyerupai final semester, final ujian nasional, dan lain-lain.
  13. Evaluasilah tim secara teratur. Tim yang efektif akan menyediakan waktu untuk melihat proses dan hasil kerja tim. Setiap anggota diminta untuk beropini ihwal kinerja tim, penilaian kembali tujuan tim, dan konstitusi tim. 
  14. Jangan menyerah. Terkadang tim menghadapi kiprah yang sangat sulit dengan kemungkinan untuk berhasil sangat kecil. Tim sanggup mengalah dan mengizinkan kekalahan dikala semua jalan kreativitas dan sumberdaya yang ada telah dipakai. Untuk meningkatkan semangat anggotanya antara lain dengan cara memperjelas mengapa tujuan tertentu menjadi penting dan begitu vital untuk dicapai. Tujuan merupakan sumber energi tim. Setelah itu bangkitkan kreativitas tim yaitu dengan cara memakai kerangka fikir dan pendekatan gres terhadap masalah.
Sumber:
Anonim. 2008. Menumbuhkan Semangat Kerja Sama. Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional.

Belum ada Komentar untuk "✔ 14 Cara Menumbuhkan Semangat Kerjasama Di Lingkungan Sekolah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel