✔ Mengenal Pembelajaran Realistic Mathematic Education (Rme)

Tahukah Bapak/Ibu dengan pembelajaran RME di matematika? Pernahkah Bapak/Ibu menerapkannya di kelas? Saya yakin ada diantara Bapak/Ibu yang sudah erat dengan model pembelajaran ini. Namun ada juga yang belum. Atau gres mendengar istilahnya namun belum pernah menerapkan.

Nah, berikut ini akan dipaparkan wacana seluk beluk model Realistic Mathematic Education (RME), serta alasan perlunya memakai model ini dalam setiap pembelajaran matematika.

Kita tahu bahwa pelajaran matematika dipenuhi dengan konsep-konsep abstrak. Penjumlahan, perkalian, dan istilah matematika lain, termasuk bilangan sendiri yaitu buah dari kesepakatan. Sedangkan dari konsep yang ajaib itu, siswa diharuskan menerapkan dalam kehidupan nyata. Inilah alasan pentingnya guru menerapkan pembelajaran yang real/konkrit ketika berguru matematika.

Menurut Streeflan, ada 5 prinsip utama dalam berguru mengajar yang menurut pada pengajaran realistic, yaitu:

  • constructing and concretizing yaitu siswa menemukan sendiri mekanisme untuk dirinya sendiri
  • levels and models yaitu level abstraksi memakai model untuk menjembatani antara konkret dan abstrak
  • reflection and special assignment yaitu melaksanakan refleksi terhadap proses berpikir seseorang
  • social context and interaction yaitu memperlihatkan kesempatan kepada siswa untuk bertukar pendapat
  • structuring and interwining yaitu matematika sebagai kumpulan pengetahuan dan keterampilan yang terstruktur dan berkaitan .

Langkah-langkah model pembelajaran RME

Untuk lebih jelasnya, berikut pola langkah-langkah pembelajaran yang memakai model RME:

1. Memahami persoalan kontekstual
Pada tahap pertama, guru memperlihatkan persoalan kontekstual kepada siswa sebagai materi yang akan mereka pelajari. Sumber permasalahan sanggup berasal dari lingkungan sekitar sekolah, atau kejadian konkret yang sedang terjadi.

2. Menyelesaikan persoalan kontekstual
Pada tahap kedua, siswa secara individual menuntaskan persoalan kontekstual pada buku siswa atau lembar aktivitas siswa (LKS). Usahakan modul dibentuk semenarik mungkin, sehingga memunculkan kreativitas siswa ketika menuntaskan persoalan yang diberikan.

3. Membandingkan dan mendiskusikan jawaban
Pada tahap ketiga, siswa membentuk kelompok kecil untuk berdiskusi. Mereka dminta saling membandingkan hasil pekerjaan dan bertukar pandangan.

4. Menarik kesimpulan.
Pada tahap keempat, guru mengarahkan siswa untuk menarik kesimpulan wacana konsep, definisi, teorema, prinsip atau mekanisme matematika yang gres diselesaikan.

Itulah pola langkah pembelajaran yang memakai model RME. Poin pentingnya yaitu tergantung apa yang disajikan guru. Jika dalam pembelajaran konvensial siswa berguru berangkat dari konten materi, tetapi dalam RME siswa berguru mengacu pada persoalan real/kontekstual.

Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran RME

Berikut ini beberapa kelebihan dan kekurangan model ini.

Kelebihan

  1. memberikan pengertian yang terperinci kepada siswa wacana kehidupan sehari-hari.
  2. memberikan pengertian yang terperinci kepada siswa bahwa matematika yaitu suatu bidang kajian yang dikonstruksi dan dikembangkan sendiri oleh siswa.
  3. memberikan pengertian yang terperinci kepada siswa cara penyelesaian suatu permasalahan.
  4. memberikan pengertian yang terperinci kepada siswa bahwa proses pembelajaran merupakan sesuatu yang utama dengan menemukan sendiri konsep-konsep matematika dengan derma guru.

Kekurangan

  1. tidak gampang mengubah pandangan yang fundamental wacana banyak sekali hal sedangkan perubahan merupakan syarat penerapan RME.
  2. pencarian soal-soal kontekstual yang memenuhi syarat pembelajaran matematika realistic tidak selalu mudah.
  3. tidak gampang bagi guru untuk mendorong siswa semoga bias menemukan banyak sekali cara dalam menuntaskan soal atau memecahkan masalah
  4. tidak gampang bagi guru untuk memberi derma kepada siswa semoga sanggup menemukan kembali konsep atau prinsip matemaika yang telah dipelajari.

Semoga bermanfaat...

Belum ada Komentar untuk "✔ Mengenal Pembelajaran Realistic Mathematic Education (Rme)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel