✔ 3 Langkah Sederhana Mengakibatkan Anak Mandiri
Saat di rumah,mungkin anda kerap jengkel pada anak anda yang apa-apa tidak mau mengerjakan sendiri, selalu bergantung pada orang tua. Saat diingatkan, mungkin sekali waktu ia pribadi mengerjakan, tapi di waktu lain ia mengulang lagi perilaku serupa.
Di sekolah juga sama, para guru sering melihat ada anak yang tidak mau membereskan daerah makannya. Sedangkan di dingklik sebelahnya, seorang anak begitu rajin merapikan buku, peralatan belajar, juga daerah makannya.
Mengapa ada anak yang mau merapikan sendiri dan ada anak yang tidak peduli dengan barang miliknya? Yang jelas, hal ini memperlihatkan bahwa kemandirian anak itu berbeda-beda.
Lalu, apa dan bagaimana langkah mengakibatkan anak sanggup mandiri?
Istilah sanggup bangun diatas kaki sendiri dalam Kamus Kemdikbud berarti keadaan sanggup bangun sendiri; tidak bergantung pada orang lain: semenjak kecil ia sudah biasa -- sehingga bebas dari ketergantungan pada orang lain.
Kalimat sejak kecil ia sudah biasa inilah pokok dari definisi mandiri. Kemandirian ini tidak sanggup otomatis pribadi dikuasai, namun membutuhkan penyesuaian sedikit demi sedikit. Ini tentunya dimulai di ligkungan keluarga semenjak usia dini.
Banyak hal yang mengakibatkan anak tidak sanggup mandiri. Seperti pekerjaan kecil yang seharusnya diselesaikan sendiri oleh anak, orang bau tanah menentukan mengerjakannya. Anak bahkan merasa tidak perlu melaksanakan apapun untuk kebutuhan pribadinya. Tanpa disadari, perilaku manja itu terbawa anak hingga ia remaja.
Menyediakan segala kebutuhan anak memang penting, dan itu merupakan kewajiban orang tua. Tapi “memaksa” anak mengerjakan sedikit kiprah untuk membentuk perilaku mandirinya juga tak kalah penting. Banyak hal yang sanggup dilakukan oleh guru maupun orangtua dalam menanamkan kemandirian dalam diri anak.
Nah, sebelum terlambat maka perlu penyesuaian yang serius dari orang bau tanah dan guru semenjak anak masih berusia dini. Berikut 3 langkah sederhana yang perlu dilakukan untuk memulai anak melatih hidup mandiri:
1. Minta anak untuk menuntaskan pekerjaan rumah atau sekolah.
Di rumah, anak yang masih berusia dini sanggup diajak untuk mengerjakan pekerjaan kecil, ibarat menyapu lantai, mengelap bubuk jendela atau meja di kamarnya, dan hal-hal kecil lainnya. Sedangkan di sekolah, guru sanggup meminta anak membersihkan sisa makanan yang gres saja ia makan. Hal ibarat ini mungkin terlihat kecil dan remeh, tetapi memang penyesuaian sanggup bangun diatas kaki sendiri dimulai dari hal-hal kecil.
2. Merapikan daerah tidurnya sendiri
Di awal, mungkin anak akan kesulitan melipat selimut atau merapikan pecahan lainnya. Namun, anda perlu melihat sisi konkret dari kesulitan itu. Berikan proteksi sedikit saja, untuk memperlihatkan referensi bagaimana cara merapikan daerah tidur yang benar.
Di sekolah, guru sanggup mengajak anak untuk membereskan peralatan belajarnya ketika pelajaran berakhir. Di samping itu, kiprah piket juga harus dinilai anak sebagai kewajibannya ketika masuk dan hendak pulang sekolah.
3. Berikan reward ketika anak memperlihatkan perilaku mandiri.
Reward sangat penting bagi anak, apalagi bagi mereka yang sulit sekali dilatih kemandiriannya. Orangtua dan guru jangan berhenti menyampaikan kalimat-kalimat kebanggaan ketika anak memperlihatkan perilaku mandiri. Di sekolah, guru sanggup memperlihatkan bintang prestasi untuk dikoleksi ketika si kecil berhasil melatih perilaku mandirinya.
Demikianlah 3 langkah sederhana yang sanggup ditempuh oleh orang bau tanah dan guru dalam menanamkan kemandirian anak. Siapapun tentu mendambakan punya anak yang mandiri, alasannya yakni pribadi sanggup bangun diatas kaki sendiri lebih besar lengan berkuasa menjalani kehidupannya di masa depan. Sekali lagi, kiprah orangtua dan guru lah yang paling penting untuk membiasakan perilaku sanggup bangun diatas kaki sendiri anak baik di rumah dan juga di sekolah.
Belum ada Komentar untuk "✔ 3 Langkah Sederhana Mengakibatkan Anak Mandiri"
Posting Komentar