✔ Asal Mula Pasar Terapung Dan Perkembangannya Di Banjarmasin

asik berguru dot com.  Kota Banjarmasin identik dengan kota seribu sungai dengan salah satu objek wisata andalanya ialah "Pasar Terapung" [Floating Market].  Namun generasi kini banyak yang sudah lupa atau tidak peduli dengan sejarah asal mula pasar di sungai tersebut.  Postingan kali ini akan mengulas asal mula sejarah pasar terapung tersebut termasuk perkembangannya hingga sekarang.  Data diambil dari beberapa literalur pendukung dan hasil observasi pribadi.

Asal mula pasar terapung
Dari penelusuran terhadap data sejarah, menyerupai yang dikutip dari http://uniknyakalimantan. blogspot.com menyampaikan bahwa "menurut penuturan salah seorang keturunan Khatib Dayan–ulama Kerajaan Banjar– berjulukan Syarif Bistamy SE, keberadaan Pasar Terapung memang tak lepas dengan berdirinya Kerajaan Banjar sekitar tahun 1595".  selanjutnya. "...Saat itu, pengelolaan pelabuhan sungai ini diserahkan ke Patih Masih dan Patih Kuin. Dua 'penguasa' bersaudara yang dipercaya Syarif dan sebagian masyarakat Kuin merupakan keturunan dari hasil perkawinan (asimilisasi) antara suku Melayu yang berdiam di pesisir (tepi sungai) dan suku Dayak terutama dari sub-etnis Ngaju. Selanjutnya, pelabuhan Kuin ini diberi nama Bandarmasih atau kotanya orang Melayu".

Perkembangannya
Dalam perkembangannya, pasar terapung semakin dijadikan sebagai tujuan wisata air oleh pemprov Kalimantan Selatan.  Sekarang di Banjarmasin terdapat 2 lokasi, yaitu di Muara Kuin dan di muka masjid raya atau "Siring" Tendean.  Sedangkan satunya ialah di Lokbaintan yang termasuk dalam kabupaten Banjar - Martapura.  3 lokasi yang disebut ialah andalan kunjungan wisatawan, artinya di sungai-sungai subdas Barito masih banyak terdapat pasar terapung, namun dalam jumlah yang tidak terlalu besar.

Faktor pendukung
Bila kita singkronkan dengan observasi dan pengalaman penulis, keberadaan pasar terapung sangat dipengaruhi oleh budaya orang banjar, salah satunya suka berdagang.  Namun, sebab terkendala "aksessibilitas" jangkauan jalan belum tersedia pada masa dahulu, maka masyarakat banyak memakai jalur sungai sebagai perhubungan antar lokasi yang menjadi "komunitas" mereka. Faktor lain yang penting yang mendukung adanya pasar terapung pada "masa itu" ialah sebab tersedianya materi baku berupa kayu-kayu log [gelondongan] sebagai materi baku pembuatan "jukung" atau bahtera tanpa mesin.  Jenis-jenis kayu yang sering dijadikan materi "jukung" ialah kayu ulin dan jenis kayu meranti.

Foto Pasar terapung:
   

sumber pendukung:
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_terapung
  • https://plasmajihan.blogspot.com/search?q=sejarah-pasar-terapung-muara-kuinalalak

Belum ada Komentar untuk "✔ Asal Mula Pasar Terapung Dan Perkembangannya Di Banjarmasin"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel