✔ Manfaat Mbs
Menurut Nurkholis (2003:25), penerapan MBS mempunyai beberapa manfaat atau keuntungan, antara lain:
Pertama, secara formal MBS sanggup memahami keahlian dan kemampuan orang-orang yang bekerja di sekolah. Keahlian dan kemampuan personil sekolah itu dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran. Keahlian dan kemampuan personil sekolah dihargai yang selanjutnya menimbulkan rasa percaya diri.
Kedua, meningkatkan budpekerti guru. Moral guru meningkat alasannya adanya janji dan tanggung jawab dalam setiap pengambilan keputusan di sekolah. Keadaan ini diperlukan sanggup mendorong guru untuk mendukung dengan sepenuh tenaga dalam mencapai tujuan dan tidak berusaha untuk menghalang-halangi pencapaian tujuan tersebut.
Ketiga, keputusan yang diambil sekolah mempunyai akuntabilitas. Hal ini terjadi alasannya konstituen sekolah mempunyai andil yang cukup dalam setiap pengambilan keputusan. Akhirnya, mereka sanggup mendapatkan konsekuensi atas keputusan yang diambil dan mempunyai janji untuk mencapai tujuan yang ditetapkan bersama.
Keempat, menyesuaikan sumber keuangan terhadap tujuan instruksional yang dikembangkan di sekolah. Keputusan yang diambil pada tingkat sekolah akan lebih rasional alasannya mereka tahu kekuatannya sendiri, terutama kekuatan keuangannya.
Kelima, mendorong munculnya pemimpin gres di sekolah. Pengambilan keputusan di sekolah tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya tugas seorang pemimpin. Dalam MBS pemimpin akan muncul dengan sendirinya tanpa menunggu penunjukan dari birokrasi pendidikan. Keenam, meningkatkan kualitas,
kuantitas, dan fleksiblitas komunikasi setiap komunitas sekolah dalam rangka pencapaian kebutuhan sekolah. Kebersamaan dalam setiap pemecahan dilema di sekolah telah memper-lancar alur komunikasi di antara warga sekolah.
Myers dan Stonehill (1993:2) mengemukakan bahwa manfaat MBS yaitu sebagai berikut: (1) memperkenankan orang-orang yang berkompeten di sekolah untuk mengambil keputusan yang akan sanggup meningkatkan pembelajaran; (2) menunjukkan kesempatan kepada komunitas sekolah dalam keterlibatan mengambil keputusan kunci (prioritas); (3) memfokuskan akuntabilitas pada keputusan; (4) mengarah pada kreativitas yang lebih besar dalam mendesain program; (5) pengatur ulang sumber daya untuk mendukung tujuan yang dikembangkan di sekolah; (6) mengarahkan pada penganggaran yang realistik, yang mendorong orang bau tanah dan guru semakin menyadari akan status keuangan sekolah, batasan pembelanjaan, dan biaya dari setiap program; serta (7) meningkatkan moril para guru dan memelihara kepemimpinan barupada setiap tingkat.
Selanjutnya, Kubick & Kathelin (1988:2) mengungkapkan bahwa kelompok kerja The American Association of School Administrators, the National Association of Elementary School Principals, and the National Association of Secondary School Principals (1988) mengidentifikasi sembilan manfaat dari MBS. Pertama, secara formal MBS sanggup mengenali keahlian dan kompetensi orang-orang yang bekerja di sekolah dalam rangka membuat keputusan untuk meningkatkan pembelajaran. Kedua, melibatkan guru, staf sekolah, dan masyarakat dalam pengambilan keputusan. Ketiga, meningkatkan budpekerti para guru. Keempat, menfokuskan pada akuntabilitas pengambilan keputusan. Kelima, membawa keuangan dan sumber daya pembelajaran dalam membuatkan tujuan pembelajaran di setiap sekolah. Keenam, memelihara dan merangsang pemimpin gres di semua tingkatan. Ketujuh, meningkatkan kuantitas dan kualitas komunikasi. Kedelapan, masing-masing sekolah lebih fleksibel dalam mendesain jadwal menuju kreativitas yang lebih besar dan dalam memenuhi kebutuhan para siswanya; Kesembilan, penganggaran menjadi aktual dan lebih realistik.
Sementara itu, situs jadwal Managing Basic Education (MBE) mengungkapkan bahwa manfaat MBS bagi sekolah yaitu membuat rasa tanggung jawab melalui manajemen sekolah yang lebih terbuka. Kepala sekolah, guru, dan anggota masyarakat bekerja sama dengan baik untuk membuat Rencana Pengembangan Sekolah. Sekolah memajangkan anggaran sekolah dan perhitungan dana secara terbuka pada papan sekolah. Keterbukaan ini telah meningkatkan kepercayaan, motivasi, serta pinjaman orang bau tanah dan masyarakat terhadap sekolah. Banyak sekolah yang melaporkan kenaikan sumbangan orang bau tanah untuk menunjang sekolah.
Pertama, secara formal MBS sanggup memahami keahlian dan kemampuan orang-orang yang bekerja di sekolah. Keahlian dan kemampuan personil sekolah itu dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran. Keahlian dan kemampuan personil sekolah dihargai yang selanjutnya menimbulkan rasa percaya diri.
Kedua, meningkatkan budpekerti guru. Moral guru meningkat alasannya adanya janji dan tanggung jawab dalam setiap pengambilan keputusan di sekolah. Keadaan ini diperlukan sanggup mendorong guru untuk mendukung dengan sepenuh tenaga dalam mencapai tujuan dan tidak berusaha untuk menghalang-halangi pencapaian tujuan tersebut.
Ketiga, keputusan yang diambil sekolah mempunyai akuntabilitas. Hal ini terjadi alasannya konstituen sekolah mempunyai andil yang cukup dalam setiap pengambilan keputusan. Akhirnya, mereka sanggup mendapatkan konsekuensi atas keputusan yang diambil dan mempunyai janji untuk mencapai tujuan yang ditetapkan bersama.
Keempat, menyesuaikan sumber keuangan terhadap tujuan instruksional yang dikembangkan di sekolah. Keputusan yang diambil pada tingkat sekolah akan lebih rasional alasannya mereka tahu kekuatannya sendiri, terutama kekuatan keuangannya.
Kelima, mendorong munculnya pemimpin gres di sekolah. Pengambilan keputusan di sekolah tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya tugas seorang pemimpin. Dalam MBS pemimpin akan muncul dengan sendirinya tanpa menunggu penunjukan dari birokrasi pendidikan. Keenam, meningkatkan kualitas,
kuantitas, dan fleksiblitas komunikasi setiap komunitas sekolah dalam rangka pencapaian kebutuhan sekolah. Kebersamaan dalam setiap pemecahan dilema di sekolah telah memper-lancar alur komunikasi di antara warga sekolah.
Myers dan Stonehill (1993:2) mengemukakan bahwa manfaat MBS yaitu sebagai berikut: (1) memperkenankan orang-orang yang berkompeten di sekolah untuk mengambil keputusan yang akan sanggup meningkatkan pembelajaran; (2) menunjukkan kesempatan kepada komunitas sekolah dalam keterlibatan mengambil keputusan kunci (prioritas); (3) memfokuskan akuntabilitas pada keputusan; (4) mengarah pada kreativitas yang lebih besar dalam mendesain program; (5) pengatur ulang sumber daya untuk mendukung tujuan yang dikembangkan di sekolah; (6) mengarahkan pada penganggaran yang realistik, yang mendorong orang bau tanah dan guru semakin menyadari akan status keuangan sekolah, batasan pembelanjaan, dan biaya dari setiap program; serta (7) meningkatkan moril para guru dan memelihara kepemimpinan barupada setiap tingkat.
Selanjutnya, Kubick & Kathelin (1988:2) mengungkapkan bahwa kelompok kerja The American Association of School Administrators, the National Association of Elementary School Principals, and the National Association of Secondary School Principals (1988) mengidentifikasi sembilan manfaat dari MBS. Pertama, secara formal MBS sanggup mengenali keahlian dan kompetensi orang-orang yang bekerja di sekolah dalam rangka membuat keputusan untuk meningkatkan pembelajaran. Kedua, melibatkan guru, staf sekolah, dan masyarakat dalam pengambilan keputusan. Ketiga, meningkatkan budpekerti para guru. Keempat, menfokuskan pada akuntabilitas pengambilan keputusan. Kelima, membawa keuangan dan sumber daya pembelajaran dalam membuatkan tujuan pembelajaran di setiap sekolah. Keenam, memelihara dan merangsang pemimpin gres di semua tingkatan. Ketujuh, meningkatkan kuantitas dan kualitas komunikasi. Kedelapan, masing-masing sekolah lebih fleksibel dalam mendesain jadwal menuju kreativitas yang lebih besar dan dalam memenuhi kebutuhan para siswanya; Kesembilan, penganggaran menjadi aktual dan lebih realistik.
Sementara itu, situs jadwal Managing Basic Education (MBE) mengungkapkan bahwa manfaat MBS bagi sekolah yaitu membuat rasa tanggung jawab melalui manajemen sekolah yang lebih terbuka. Kepala sekolah, guru, dan anggota masyarakat bekerja sama dengan baik untuk membuat Rencana Pengembangan Sekolah. Sekolah memajangkan anggaran sekolah dan perhitungan dana secara terbuka pada papan sekolah. Keterbukaan ini telah meningkatkan kepercayaan, motivasi, serta pinjaman orang bau tanah dan masyarakat terhadap sekolah. Banyak sekolah yang melaporkan kenaikan sumbangan orang bau tanah untuk menunjang sekolah.
Belum ada Komentar untuk "✔ Manfaat Mbs"
Posting Komentar