✔ Asal Permintaan Tata Surya
Asal Usul Tata Surya - . Tentang teori asal tata surya ini banyak dikemukakan orang, tetapi belum ada satu pun yang sanggup diterima oleh semua pihak. Berikut ini di antara teori-teori tersebut.
1. Teori Tidal atau Teori Pasang Surut
Teori ini dikemukakan oleh James H. Jeans dan Harold Jef-fres pada tahun 1919. Menurut teori ini, ratusan juta tahun yang kemudian sebuah bintang bergerak mendekati Matahari dan kemudian menghilang. Pada ketika itu, sebagian Matahari tertarik dan lepas. Dari potongan Matahari yang lepas inilah kemudian terbentuk planet-planet.
Teori ini dikemukakan oleh James H. Jeans dan Harold Jef-fres pada tahun 1919. Menurut teori ini, ratusan juta tahun yang kemudian sebuah bintang bergerak mendekati Matahari dan kemudian menghilang. Pada ketika itu, sebagian Matahari tertarik dan lepas. Dari potongan Matahari yang lepas inilah kemudian terbentuk planet-planet.
2. Teori Bintang Kembar
Menurut teori ini, kemungkinan dahulu matahari merupakan sepasang bintang kembar. Oleh sesuatu sebab, salah satu bintang meledak dan oleh gaya tarik gravitasi bintang yang satunya (Matahari yang sekarang), pecahan tersebut tetap berada di sekitar dan beredar mengelilinginya.
Menurut teori ini, kemungkinan dahulu matahari merupakan sepasang bintang kembar. Oleh sesuatu sebab, salah satu bintang meledak dan oleh gaya tarik gravitasi bintang yang satunya (Matahari yang sekarang), pecahan tersebut tetap berada di sekitar dan beredar mengelilinginya.
3. Teori Nebular
Teori ini pertama kali dikembangkan oleh Kant dan Laplace pada tahun 1796. Menurut teori ini, mula-mula ada kabut gas dan debu atau nebule. Kabut gas ini sebagian besar terdiri dari hidrogen dan sedikit Helium. Nebule ini mengisi seluruh ruang alam semesta. Karena proses pendinginan, kabut gas tersebut menyusut dan mulai berpusing. Proses ini mula-mula lambat, kemudian semakin cepat dan bentuknya berubah dari bundar bola menjadi semacam cakram.
Teori ini pertama kali dikembangkan oleh Kant dan Laplace pada tahun 1796. Menurut teori ini, mula-mula ada kabut gas dan debu atau nebule. Kabut gas ini sebagian besar terdiri dari hidrogen dan sedikit Helium. Nebule ini mengisi seluruh ruang alam semesta. Karena proses pendinginan, kabut gas tersebut menyusut dan mulai berpusing. Proses ini mula-mula lambat, kemudian semakin cepat dan bentuknya berubah dari bundar bola menjadi semacam cakram.
4. Teori Big Bang
Teori ini dikembangkan oleh George Lemaitre. Menurut teori ini, pada mulanya alam semesta berupa sebuah "primeval atom" yang berisi semua bahan dalam keadaan yang sangat padat. Suatu ketika, atom ini meledak dan seluruh materinya terlempar ke ruang alam semesta. Sejak itu, dimulailah perluasan yang berlangsung ribuan juta tahun dan akan terus berlangsung jutaan tahun lagi. Timbul dua gaya saling bertentangan, yang satu disebut gaya gravitasi, dan lainnya dinamakan repulsi kosmis. Dari kedua gaya tersebut, gaya kosmis lebih mayoritas sehingga alam semesta masih terus akan ekspansi. Pada suatu ketika nanti, perluasan tersebut niscaya berakhir.
Teori ini dikembangkan oleh George Lemaitre. Menurut teori ini, pada mulanya alam semesta berupa sebuah "primeval atom" yang berisi semua bahan dalam keadaan yang sangat padat. Suatu ketika, atom ini meledak dan seluruh materinya terlempar ke ruang alam semesta. Sejak itu, dimulailah perluasan yang berlangsung ribuan juta tahun dan akan terus berlangsung jutaan tahun lagi. Timbul dua gaya saling bertentangan, yang satu disebut gaya gravitasi, dan lainnya dinamakan repulsi kosmis. Dari kedua gaya tersebut, gaya kosmis lebih mayoritas sehingga alam semesta masih terus akan ekspansi. Pada suatu ketika nanti, perluasan tersebut niscaya berakhir.
5. Teori-Creatio Continua
Teori ini dikemukakan oleh Fred Hoyle. Bendi, dan Gold. Menurut teori creatio continua atau continuous creation, ketika diciptakan, alam semesta ini tidak ada. Alam semesta ini selamanya ada dan akan tetap ada, atau dengan kata lain alam semesta ini tidak pernah bermula dan tidak akan berakhir. Pada setiap saat, ada partikel yang dilahirkan dan ada yang lenyap. Partikel-partikel tersebut kemudian mengembun menjadi kabut-kabut spiral dengan bintang-bintang dan jasad-jasad alam semesta. Karena partikel yang dilahirkan lebih besar daripada yang lenyap, maka jumlah bahan semakin bertambah dan menjadikan pemuaian alam semesta.
Teori ini dikemukakan oleh Fred Hoyle. Bendi, dan Gold. Menurut teori creatio continua atau continuous creation, ketika diciptakan, alam semesta ini tidak ada. Alam semesta ini selamanya ada dan akan tetap ada, atau dengan kata lain alam semesta ini tidak pernah bermula dan tidak akan berakhir. Pada setiap saat, ada partikel yang dilahirkan dan ada yang lenyap. Partikel-partikel tersebut kemudian mengembun menjadi kabut-kabut spiral dengan bintang-bintang dan jasad-jasad alam semesta. Karena partikel yang dilahirkan lebih besar daripada yang lenyap, maka jumlah bahan semakin bertambah dan menjadikan pemuaian alam semesta.
6. Teori G.P. Kuiper
Pada tahun 1950, G.P. Kuiper mengajukan teori menurut keadaan yang ditemui di luar tata surya dan menyuarakan penyempurnaan atas teori-teori yang telah dikemukakan yang mengandaikan bahwa Matahari serta semua planet berasal dari gas purba yang ada di ruang angkasa. Pada ketika ini, terdapat banyak kabut gas dan di antara kabut terlihat dalam proses melahirkan bintang.
Pada tahun 1950, G.P. Kuiper mengajukan teori menurut keadaan yang ditemui di luar tata surya dan menyuarakan penyempurnaan atas teori-teori yang telah dikemukakan yang mengandaikan bahwa Matahari serta semua planet berasal dari gas purba yang ada di ruang angkasa. Pada ketika ini, terdapat banyak kabut gas dan di antara kabut terlihat dalam proses melahirkan bintang.
Belum ada Komentar untuk "✔ Asal Permintaan Tata Surya"
Posting Komentar