✔ Teknik Hubungan Sekolah Dan Masyarakat
Teknik Hubungan Sekolah dan Masyarakat - . Pelaksanaan administrasi tugas serta masyarakat yang baik tidak hanya tergantung pada perencanaan dan persiapan materi yang baik, tetapi sangat tergantung pada ketepatan dalam memilih dan memakai teknik komunikasi yang digunakan. Elsbree dam Mc Nelly menyatakan beberapa teknik kekerabatan sekolah dengan masyarakat sebagai berikut: Newspapers, Radio Programmed, Parent Teacher Association Meeting, Special Bulletin for parent, Active Participation of Staff off staff in community organization.
Senada dengan pendapat di atas Leonard V Koes, juga menyatakan beberapa teknik dalam melaksanakan kekerabatan sekolah dengan masyarakat sebagai berikut: The Public frequently reported as used with patrons and the general public exhibits, local newspaper, commencement exercise, bulletins to home, home and school visitations, parent teachers association, service to community organization report and radio.
Edward F DeRoche menyebutkan ada 25 cara dalam melaksanakan kekerabatan antara sekolah dengan masyarakat yaitu:
1. Education weeks
2. Recognition days
3. Home visits
4. Teachers aides
5. CARD (Community Agency Recognation Day)
6. Parent Teachers Conference
7. Speaker’s Bureau
8. Open House
9. Home Study
10. School and classroom newsletters
11. Calenders
12. Voting Reminder card
13. Success card
14. Local Newspaper
15. Career Specialist
16. Slide presentation
17. Coffe hour
18. Activity Displays
19. Class project in the community
20. Letters to the editor
21. Public performances
22. Fairs and tours
23. Telephone hotline
24. Strategy borrowing
25. Suggestion boxes
Apabila kita cermati dari beberapa pendapat tersebut, nampak bahwa pelaksanaan kekerabatan sekolah dengan masyarakat sanggup dilakukan dengan aneka macam cara dan media baik media pribadi (tatap muka) maupun media tidak langsung. Bahkan dalam perkembangan teknologi sekarang, kekerabatan sekolah dengan masyarakat bahwasanya sanggup dilakukan memakai teknologi modern menyerupai telepon, internet dan sebagainya.
Berikut ini ada beberapa teknik yang sanggup dipertimbangkan sebagai salah satu media dalam pelaksanaan kekerabatan sekolah dengan masyarakat yang umum dan memungkinkan untuk dilaksanakan di sekolah.
1. Siaran Radio
Siaran radio sebagai sarana penyebaran informasi mempunyai keunggulan dalam luasnya wilayah penyebaran informasi yang sanggup dijangkau dalam waktu yang bersamaan. Dengan demikian dalam waktu yang singkat sanggup disebarkan informasi kesemua pelosok pedesaan. Tetapi ada beberapa kelemahan siaran radio sebagai media penyebaran informasi khususnya yang berkaitan dengan jadwal pendidikan. Kelemahan tersebut yakni sebagai berikut:
Diperlukan kemampuan yang tinggi dalam membuat, mendesain kemasan jadwal siaran yang bisa menarik minat masyarakat untuk mendengarkan siaran radio. Ini berarti memerlukan waktu yang relatif usang dan terkendala tenaga yang dimiliki oleh sekolah belum mempunyai kemampuan yang tinggi untuk merancang materi siaran secara profesional.
Masyarakat perdesaan pada umumnya lebih bahagia mendengarkan radio dalam bentuk hiburan menyerupai lagu-lagu dan drama.
Untuk itu maka, jadwal siaran radio apabila dipakai sebagai salah satu teknik kekerabatan sekolah dengan masyarakat maka, isi siaran/materi yang harus disampaikan dikemas melalui selingan-selingan pesan pendek diantara acara-acara yang menarik perhatian masyarakat menyerupai hiburan dan sendiwara radio. Di samping itu sanggup pula dilakukan obrolan radio dan obrolan interaktif melalui radio yang digabungkan dengan jadwal hiburan. Dengan demikian jadwal tersebut akan diikuti oleh masyarakat.
2. TV (khususnya Siaran Lokal)
TV Lokal mempunyai keunggulan lantaran luasnya wilayah yang sanggup dijangkau oleh siaran dan bisa menjangkau semua wilayah pedalaman/perdesaan serta cukup menarik. Tetapi ada beberapa kelemahan seperti:
Tidak semua masyarakat target (masyarakat miskin), mempunyai pesawat TV, Sulitnya membuat kemasan jadwal yang benar-benar menarik masyarakat .
Meskipun demikian akhir-akhir ini nampaknya jadwal TV lokal sudah mulai digemari dan diikuti oleh masayarakat, termasuk jadwal obrolan interaktif yang disiarkan sesuai dengan permasalahan yang sedang berkembang. Hal ini merupakan kesempatan bagi sekolah untuk menampilkan prestasi yang dicapai kepada masyarakat secara luas. Untuk itu siaran perlu didesain dalam bentuk:
Dialog interaktif dengan menampilkan Pejabat Dinas Pendidikan setempat, Kepala Sekolah, Tokoh masyarakat (termasuk tokoh-tokoh dari dunia usaha) dan tokoh agama serta Tokoh Pendidik. Pada obrolan ini masing-masing penerima berbicara berdasarkan perspektif masing-masing. Tokoh agama membahas pandangan agama terhadap kewajiban belajar, dsb. Di samping itu dalam obrolan ini akan sanggup diungkap apa impian masyarakat dan tokoh masyarakat perihal pendidikan dan masyarakat tahu/mengerti apa impian sekolah terhadap masyarakat.
Release-release isu perihal kegiatan yang berkaitan dengan keberhasilan Sekolah (prestasi akademik siswa maupun prestasi non akademi).
Diskusikan dalam kelompok:
Coba susun dan desain jadwal sosialisasi perihal sekolah anda yang gres anda tempati melalui jadwal siaran TV local.
3. Sticker dan Kalender.
Sticker yang berisikan pesan-pesan singkat dan promosi perihal sekolah dan poster- poster menarik dan lucu merupakan media yang sangat efektif untuk dipakai sebagai media penyebaran informasi. Hal ini didasarkan pada alasan-alasan sebagai berikut :
Karena sticker diberikan pribadi kepada belum dewasa dan masyarakat/orang renta yang mempunyai anak yang sedang sekolah (disekolah yang bersangkutan), sehingga informasi/pesan yang disampaikan sanggup mencapai target pribadi tanpa perantara. Sticker sanggup pula berisi ajakan, seruan kepada belum dewasa untuk berguru (pengembangan minat baca) dan undangan partisipasi kepada orang renta murid/masyarakat untuk melaksanakan pengawasan berguru belum dewasa serta pengawasan sikap dan pergaulannya.
Karena sticker ditempatkan/ditempel oleh belum dewasa / masyarakat yang menjadi target di aneka macam daerah yang gampang dilihat (seperti : di rumah, mobil, sepeda motor, sepeda, kapal, bahtera dll), maka frekwensi dan intensitas interaksi media dengan masyarakat target menjadi lebih banyak dan intensif. Sebab berdasarkan hasil penelitian semakin banyak suatu media berinteraksi dengan pembacanya, akan sanggup merubah persepsi dan sikap target interaksi. Dengan sticker ini akan terjadi interaksi yang sangat banyak (setiap hari).
Dengan pembagian sticker kerumah-rumah masyarakat target (anak-anak, warung dsb), akan mendapatkan penghargaan bagi masyarakat pedesaan. Kondisi ini akan menumbuhkan perhatian dan pada gilirannya akan menimbulkan sikap dukungan mereka terhadap jadwal sekolah yang disosialisasikan.
Sticker sebagai media cukup murah dan gampang didesain. Disamping itu sticker ini akan bisa bertahan minimal satu tahun. Dengan demikian isi pesan yang ada akan selalu dilihat dan diingat oleh masyarakat sasaran. Misalnya dalam sticker ini sanggup dimuat pesan-pesan singkat perihal :
Sekolah sukses masa depan cerah
Putus sekolah Masa depan suram
Belajar Yes !!!!!
Narkoba No!!!!!
Dan lain-lain.
4. Poster
Media Poster sebagai media penyebaran informasi akan sangat efektif untuk mencapai khalayak target melalui distribusi dan penempatan yang sangat fleksibel. Poster sanggup ditempatkan ditengah-tengah masyarakat menyerupai pasar, (sebagai daerah pertemuan mingguan masyarakat pedesaan), kantor pelayanan masyarakat desa (kantor Kepala Desa, Rumah RT dsb), bahkan sanggup diberikan pribadi ke rumah-rumah sasaran, serta tempat-tempat lainnya. Dengan demikian poster diarahkan untuk mencapai khalayak target sebagai berikut:
a. Masyarakat/orang renta yang mempunyai anak usia sekolah, anaknya terancam DO dan orang renta yang anaknya lulus SD/MI tapi tidak melanjutkan atau diduga tidak akan melanjutkan ketingkat SLTP, lebih-lebih pada ketika ini perihal pelaksanaan ujian simpulan nasional, hal ini sangat penting untuk dikembangkan dan ditumbuhkan semoga mereka siap dan mengantisipasi dengan pembimbingan tersebut.
b. Tokoh masyarakat dan tokoh agama.
c. Institusi-institusi masyarakat menyerupai daerah pengajian, langgar, mushola dan masjid.
d. Kantor Pelayanan Masyarakat (Sekolah-sekolah dan kantor pendidikan di Kabupaten/Kodya dan Kecamatan.
Agar poster ini benar-benar sanggup menyentuh dan menggugah kemauan orang renta murid/masyarakat untuk mendukung jadwal berguru anak dan jadwal sekolah dalam meningkatkan mutu sekolah atau pengembangan sekolah, maka pesan harus didesain dengan pendekatan agama, dalam arti menyebutkan ayat-ayat Alqur'an atau Hadist yang berkaitan dengan kewajiban orang tua/masyarakat untuk mendidik, membimbing dan atau menyekolahkan anaknya hingga batas tertentu.
Pesan akan efektif dan sanggup diterima oleh masyarakat apabila diucapkan oleh tokoh yang disegani (memiliki kharismatik yang tinggi) di tengah-tengah masyarakat.
5. Perlombaan
Perlombaan merupakan kegiatan yang cukup menarik bagi belum dewasa usia sekolah di pedesaan, hal ini akan bisa membuat dan meningkatkan motivasi anak berkompetisi secara sehat, menyerupai lomba cerdas cermat, debat Bahasa Inggris, mengarang ceritera, lomba KIR, lomba inovatif dan sebagainya. Hal ini sangat mendorong para siswa untuk berkompetisi dan memacu kemampuannya baik secara individu maupun secara kelompok yang mengatasnamakan sekolah. Untuk itu maka kegiatan perlombaan perlu didesain secara sempurna dan dilaksanakan target dengan target yang tepat, waktu yang sempurna dan substansi yang akurat. Kegiatan-kegiatan perlombaan yang cukup menarik dan disaksikan oleh orang banyak (termasuk orang tua/masyarakat) yakni sebagai berikut:
6. Leaflet
Leaflet sebagai salah satu media untuk membuatkan informasi, merupakan salah satu cara yang cukup efektif. Sebab dengan media ini informasi sanggup diberikan secara lebih terperinci dan lengkap. Di samping itu apabila media ini diberikan kepada Tokoh masyarakt, tokoh agama, orang renta dan tokoh-tokoh lainnya, akan menjadi materi informasi yang terperinci semoga mereka sanggup menjelaskan secara lengkap perihal program berguru atau jadwal sekolah/pendidikan kepada masyarakat sasaran. Dengan demikian mereka merupakan kepanjangan tangan Depdiknas, sekolah atau institusi pendidikan dalam menyebarlusakan informasi secara benar dan lengkap.
7. Dialog dengan Masyarakat (Pertemuan Sekolah dengan Masyarakat/ Orang Tua Murid)
Edward F De Roche menyatakan bahwa ada 4 tujuan dilaksanakannya kegiatan pertemuan antara orang renta murid/masyarakat dengan pihak sekolah, yaitu:
a. For the teacher and the parents to get to know each other
b. For the teachers to share information about the child’s academic progress and behavior with the parents
c. For parent to share information about the child’s out of school behavior and activities with the teacher
d. For both to examine solution to problems and to develop ways of maintaining positive behavior and achievement
Dialog pribadi ini sanggup dilakukan dengan orang renta murid, tokoh masyarakat dan atau tokoh agama serta tokoh pendidikan lainnya perihal jadwal berguru dan jadwal sekolah, lebih-lebih yang berkaitan dengan kebijakan-kebijakan gres yang diambil oleh pemerintah/sekolah, yang akan berakibat pada orang tua.
Dialog akan sangat efektif apabila dilakukan pribadi dengan masyarakat/orang renta murid yang menjadi target khusus. Oleh alasannya yakni itu obrolan sanggup dilakukan melalui aneka macam kegiatan sosial keagamaan yang ada di masyarakat seperti: Kelompok Pengajian, Kelompok Yasinan. Kelompok Sholawat dan kelompok-kelompok lainnya yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat pedesaan.
Melalui pertemuan yang dilakukan secara terjadwal akan terjadi saling tukar menukar informasi (terjadi face to face relationship) antara sekolah dengan orang renta murid/masyarakat. Di dalam pertemuan atau obrolan ini segala permasalahan yang dihadapi baik oleh sekolah maupun oleh orang renta murid/masyarakat minimal diketahui bersama yang pada gilirannya akan sanggup dicari pemecahannya secara bersama. Pertemuan secara terjadwal ini sanggup dilakukan pada awal tahun ajaran, sehabis catur wulan (setelah pembagian raport) atau sehabis tahun pedoman berakhir.
Salah satu pertemuan orang renta murid dengan pihak sekolah/guru/wali kelas yang selama ini cukup banyak dipakai oleh sekolah-sekolah yakni pembagian raport yang dilakukan melalui orang renta siswa.
Pembagian raport melalui orang renta murid ini mempunyai keunggulan tersendiri sebagai teknik kekerabatan sekolah dengan masyarakat apabila dilakukan secara benar. Sebab melalui kegiatan ini orang renta akan mengetahui apa yang dikehendaki oleh pihak sekolah dalam membantu anak didik pada ketika berada di rumah. Di samping itu orang renta akan tahu secara pribadi dari guru (wali kelas) perihal kedudukan anaknya di dalam kelas (termasuk pandai, sedang, bodoh, nakal, disiplin, bahkan duduk kasus yang dialami anak dalam belajar). Karena itu mekanisme pembagian raport yang benar harus dilakukan. Hal terpenting yang harus terjadi pada ketika pembagian raport bukanlah hanya sekedar orang renta murid tiba dan mendapatkan raport anaknya, tetapi terjadi obrolan antara kepala sekolah, guru dengan orang renta murid perihal aneka macam hal antara lain:
a. Progress atau kemajuan yang diperoleh anak dan prestasi sekolah, khususnya prestasi akademik maupun prestasi non akademik. Secara khusus progress anak dalam satu semester atau satu tahun pedoman perlu disampaikan secara umum kepada semua orang renta murid. Pada anak tertentu (yang dianggap bermasalah) perlu disampaikan aneka macam hal yang terkait dengan anak menyerupai sikap keseharian, disiplin, motivasi berguru dan lain-lain secara khusus (face to face) oleh wali kelas.
b. Program. Program apa yang akan dilakukan sekolah dalam satu semester yang akan tiba atau satu tahun yang akan datang, perlu diberitahukan kepada masyarakat/ orang renta murid semoga mereka menerima kejelasan kemana arah pengembangan sekolah ini di masa yang akan datang. Program jangka panjang maupun jangka pendek bahkan jikalau perlu jadwal harian sekolah dalam mempercepat peningkatan mutu pendidikan harus pula menerima perhatian yang serius pada ketika pertemuan dengan orang renta murid/masyarakat.
c. Problem, yaitu aneka macam permasalahan yang dihadapi sekolah, khususnya duduk kasus yang dihadapi anak dalam proses pendidikan di sekolah, sehingga orang tuanya mengerti apa dan bagaimana mereka harus berperan dalam membantu sekolah untuk meningkatkan kualitas anaknya masing-masing.
8. Kunjungan ke Rumah (Home Visit)
Home visit merupakan salah satu cara dalam melaksanakan kekerabatan sekolah dengan masyarakat/orang renta murid yang sanggup mempererat kekerabatan antara sekolah dengan orang renta murid. Melalui kunjungan ini ada beberapa manfaat yang diperoleh yaitu:
a. Sekolah mengenal situasi yang bahwasanya baik dari orang renta murid maupun dari siswa secara langsung. Hal ini sanggup berfungsi sebagai cross chek bagi sekolah mengenai kondisi, huruf maupun kepribadian dan sikap berguru anak di rumah.
b. Orang renta murid akan menerima keterangan yang bahwasanya perihal anaknya di sekolah, yang berkenaan dengan: hasil belajarnya, tingkah laris dan pergaulan di sekolah, kehadiran di sekolah, prestasi non akademik dan lain sebagainya.
c. Sekolah akan memperoleh data dan citra yang lengkap dan akurat perihal siswa di rumah, sikap orang renta siswa dalam kehidupan di rumah atau referensi pergaulan dalam keluarga.
d. Sekolah akan memperoleh data perihal kebutuhan orang renta akan pendidikan anaknya di sekolah, beserta aneka macam impian yang mereka inginkan terhadap sekolah.
Informasi-informasi tersebut sangat diperlukan, baik oleh sekolah maupun bagi orang renta murid dan keluarganya dalam upaya membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi siswa dalam belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Jacobson yang menyatakan bahwa: Knowledge of the children’s background in a teachers class or home is invaluable, because it result in clearer insight by teachers into the problems witch condition the particular children.
9. Partisipasi Sekolah dengan Masyarakat Lingkungan
Sekolah sanggup berpartisipasi dengan masyarakat setempat, melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat umum, contohnya turut kerja bakti, bersama-sama kebersihan lingkungan dan sebagainya. Melalui kegiatan ini akan sanggup membuat saling pengertian antara sekolah dengan masyarakat setempat. Adanya saling pengertian ini akan membuahkan tumbuhnya saling membantu. Apabila ini sanggup tercipta maka :
a. Apa yang diperbuat sekolah akan sesuai dengan keinginan masyarakat
b. Masyarakat akan menunjukkan bantuannya sesuai dengan apa yang diharapkan sekolah.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Chamberlain and Kindred yang menyatakan bahwa: Through this exchange of ideas teacher (and principal) can interpret the school to the community, and community can be interpreted to the school.
Melalui partisipasi sekolah dalam kegiatan masyarakat ini akan menumbuhkan kepekaan social sekolah terhadap lingkungannya. Hal ini menunjukkan nilai tambah bagi anak didik dalam rangka pembentukan huruf yang peka terhadap lingkungan. Kegiatan menyerupai kebersihan lingkungan, penanaman pohon/penghijauan, membantu panti asuhan/ kunjungan, pemberian korban peristiwa (misalnya banjir, kebakaran) maupun kegiatan lainnya di masyarakat sangat mendukung pembentukan kepekaan social, solidaritas social.
Untuk terlaksananya kegiatan tersebut secara efektif, diharapkan persiapan yang matang oleh sekolah dengan terlebih dahulu dilakukan:
a. pembentukan kepanitiaan yang melibatkan guru dan siswa serta orang renta siswa (bila diperlukan)
b. penetapan target kegiatan/lokasi dan jenis kegiatan.
c. Persiapan pembekalan awal kepada penerima kegiatan
d. Persiapan materi yang diharapkan untuk kegiatan
e. Serta kemungkinan-kemungkinan lain yang tak terduga.
10. Surat Kabar/majalah
Surat kabar/majalah merupakan media informasi yang sanggup disebarkan keberbagai pihak, institusi maupun target lainnya secara luas. Melalui surat kabar sekolah ini banyak informasi yang sanggup diberikan/disosialisasikan kepada aneka macam sasaran.
Penggunaan surat kabar sekolah sebagai media menunjukkan informasi kepada masyarakat menunjukkan nilai tambah yang besar, tidak hanya menunjukkan informasi kepada masyarakat sekolah dan orang tua/masyarakat umum perihal sekolah, tetapi juga menunjukkan nilai tambah bagi siswa khususnya dalam meningkatkan kemampuan menulis melalui latihan sebagai penulis/wartawan kecil. Hal ini mendorong siswa untuk banyak membaca dan memakai bahasa secara baik dan benar.
Senada dengan pendapat di atas Leonard V Koes, juga menyatakan beberapa teknik dalam melaksanakan kekerabatan sekolah dengan masyarakat sebagai berikut: The Public frequently reported as used with patrons and the general public exhibits, local newspaper, commencement exercise, bulletins to home, home and school visitations, parent teachers association, service to community organization report and radio.
Edward F DeRoche menyebutkan ada 25 cara dalam melaksanakan kekerabatan antara sekolah dengan masyarakat yaitu:
1. Education weeks
2. Recognition days
3. Home visits
4. Teachers aides
5. CARD (Community Agency Recognation Day)
6. Parent Teachers Conference
7. Speaker’s Bureau
8. Open House
9. Home Study
10. School and classroom newsletters
11. Calenders
12. Voting Reminder card
13. Success card
14. Local Newspaper
15. Career Specialist
16. Slide presentation
17. Coffe hour
18. Activity Displays
19. Class project in the community
20. Letters to the editor
21. Public performances
22. Fairs and tours
23. Telephone hotline
24. Strategy borrowing
25. Suggestion boxes
Apabila kita cermati dari beberapa pendapat tersebut, nampak bahwa pelaksanaan kekerabatan sekolah dengan masyarakat sanggup dilakukan dengan aneka macam cara dan media baik media pribadi (tatap muka) maupun media tidak langsung. Bahkan dalam perkembangan teknologi sekarang, kekerabatan sekolah dengan masyarakat bahwasanya sanggup dilakukan memakai teknologi modern menyerupai telepon, internet dan sebagainya.
Berikut ini ada beberapa teknik yang sanggup dipertimbangkan sebagai salah satu media dalam pelaksanaan kekerabatan sekolah dengan masyarakat yang umum dan memungkinkan untuk dilaksanakan di sekolah.
1. Siaran Radio
Siaran radio sebagai sarana penyebaran informasi mempunyai keunggulan dalam luasnya wilayah penyebaran informasi yang sanggup dijangkau dalam waktu yang bersamaan. Dengan demikian dalam waktu yang singkat sanggup disebarkan informasi kesemua pelosok pedesaan. Tetapi ada beberapa kelemahan siaran radio sebagai media penyebaran informasi khususnya yang berkaitan dengan jadwal pendidikan. Kelemahan tersebut yakni sebagai berikut:
Diperlukan kemampuan yang tinggi dalam membuat, mendesain kemasan jadwal siaran yang bisa menarik minat masyarakat untuk mendengarkan siaran radio. Ini berarti memerlukan waktu yang relatif usang dan terkendala tenaga yang dimiliki oleh sekolah belum mempunyai kemampuan yang tinggi untuk merancang materi siaran secara profesional.
Masyarakat perdesaan pada umumnya lebih bahagia mendengarkan radio dalam bentuk hiburan menyerupai lagu-lagu dan drama.
Untuk itu maka, jadwal siaran radio apabila dipakai sebagai salah satu teknik kekerabatan sekolah dengan masyarakat maka, isi siaran/materi yang harus disampaikan dikemas melalui selingan-selingan pesan pendek diantara acara-acara yang menarik perhatian masyarakat menyerupai hiburan dan sendiwara radio. Di samping itu sanggup pula dilakukan obrolan radio dan obrolan interaktif melalui radio yang digabungkan dengan jadwal hiburan. Dengan demikian jadwal tersebut akan diikuti oleh masyarakat.
2. TV (khususnya Siaran Lokal)
TV Lokal mempunyai keunggulan lantaran luasnya wilayah yang sanggup dijangkau oleh siaran dan bisa menjangkau semua wilayah pedalaman/perdesaan serta cukup menarik. Tetapi ada beberapa kelemahan seperti:
Tidak semua masyarakat target (masyarakat miskin), mempunyai pesawat TV, Sulitnya membuat kemasan jadwal yang benar-benar menarik masyarakat .
Meskipun demikian akhir-akhir ini nampaknya jadwal TV lokal sudah mulai digemari dan diikuti oleh masayarakat, termasuk jadwal obrolan interaktif yang disiarkan sesuai dengan permasalahan yang sedang berkembang. Hal ini merupakan kesempatan bagi sekolah untuk menampilkan prestasi yang dicapai kepada masyarakat secara luas. Untuk itu siaran perlu didesain dalam bentuk:
Dialog interaktif dengan menampilkan Pejabat Dinas Pendidikan setempat, Kepala Sekolah, Tokoh masyarakat (termasuk tokoh-tokoh dari dunia usaha) dan tokoh agama serta Tokoh Pendidik. Pada obrolan ini masing-masing penerima berbicara berdasarkan perspektif masing-masing. Tokoh agama membahas pandangan agama terhadap kewajiban belajar, dsb. Di samping itu dalam obrolan ini akan sanggup diungkap apa impian masyarakat dan tokoh masyarakat perihal pendidikan dan masyarakat tahu/mengerti apa impian sekolah terhadap masyarakat.
Release-release isu perihal kegiatan yang berkaitan dengan keberhasilan Sekolah (prestasi akademik siswa maupun prestasi non akademi).
Diskusikan dalam kelompok:
Coba susun dan desain jadwal sosialisasi perihal sekolah anda yang gres anda tempati melalui jadwal siaran TV local.
3. Sticker dan Kalender.
Sticker yang berisikan pesan-pesan singkat dan promosi perihal sekolah dan poster- poster menarik dan lucu merupakan media yang sangat efektif untuk dipakai sebagai media penyebaran informasi. Hal ini didasarkan pada alasan-alasan sebagai berikut :
Karena sticker diberikan pribadi kepada belum dewasa dan masyarakat/orang renta yang mempunyai anak yang sedang sekolah (disekolah yang bersangkutan), sehingga informasi/pesan yang disampaikan sanggup mencapai target pribadi tanpa perantara. Sticker sanggup pula berisi ajakan, seruan kepada belum dewasa untuk berguru (pengembangan minat baca) dan undangan partisipasi kepada orang renta murid/masyarakat untuk melaksanakan pengawasan berguru belum dewasa serta pengawasan sikap dan pergaulannya.
Karena sticker ditempatkan/ditempel oleh belum dewasa / masyarakat yang menjadi target di aneka macam daerah yang gampang dilihat (seperti : di rumah, mobil, sepeda motor, sepeda, kapal, bahtera dll), maka frekwensi dan intensitas interaksi media dengan masyarakat target menjadi lebih banyak dan intensif. Sebab berdasarkan hasil penelitian semakin banyak suatu media berinteraksi dengan pembacanya, akan sanggup merubah persepsi dan sikap target interaksi. Dengan sticker ini akan terjadi interaksi yang sangat banyak (setiap hari).
Dengan pembagian sticker kerumah-rumah masyarakat target (anak-anak, warung dsb), akan mendapatkan penghargaan bagi masyarakat pedesaan. Kondisi ini akan menumbuhkan perhatian dan pada gilirannya akan menimbulkan sikap dukungan mereka terhadap jadwal sekolah yang disosialisasikan.
Sticker sebagai media cukup murah dan gampang didesain. Disamping itu sticker ini akan bisa bertahan minimal satu tahun. Dengan demikian isi pesan yang ada akan selalu dilihat dan diingat oleh masyarakat sasaran. Misalnya dalam sticker ini sanggup dimuat pesan-pesan singkat perihal :
Sekolah sukses masa depan cerah
Putus sekolah Masa depan suram
Belajar Yes !!!!!
Narkoba No!!!!!
Dan lain-lain.
4. Poster
Media Poster sebagai media penyebaran informasi akan sangat efektif untuk mencapai khalayak target melalui distribusi dan penempatan yang sangat fleksibel. Poster sanggup ditempatkan ditengah-tengah masyarakat menyerupai pasar, (sebagai daerah pertemuan mingguan masyarakat pedesaan), kantor pelayanan masyarakat desa (kantor Kepala Desa, Rumah RT dsb), bahkan sanggup diberikan pribadi ke rumah-rumah sasaran, serta tempat-tempat lainnya. Dengan demikian poster diarahkan untuk mencapai khalayak target sebagai berikut:
a. Masyarakat/orang renta yang mempunyai anak usia sekolah, anaknya terancam DO dan orang renta yang anaknya lulus SD/MI tapi tidak melanjutkan atau diduga tidak akan melanjutkan ketingkat SLTP, lebih-lebih pada ketika ini perihal pelaksanaan ujian simpulan nasional, hal ini sangat penting untuk dikembangkan dan ditumbuhkan semoga mereka siap dan mengantisipasi dengan pembimbingan tersebut.
b. Tokoh masyarakat dan tokoh agama.
c. Institusi-institusi masyarakat menyerupai daerah pengajian, langgar, mushola dan masjid.
d. Kantor Pelayanan Masyarakat (Sekolah-sekolah dan kantor pendidikan di Kabupaten/Kodya dan Kecamatan.
Agar poster ini benar-benar sanggup menyentuh dan menggugah kemauan orang renta murid/masyarakat untuk mendukung jadwal berguru anak dan jadwal sekolah dalam meningkatkan mutu sekolah atau pengembangan sekolah, maka pesan harus didesain dengan pendekatan agama, dalam arti menyebutkan ayat-ayat Alqur'an atau Hadist yang berkaitan dengan kewajiban orang tua/masyarakat untuk mendidik, membimbing dan atau menyekolahkan anaknya hingga batas tertentu.
Pesan akan efektif dan sanggup diterima oleh masyarakat apabila diucapkan oleh tokoh yang disegani (memiliki kharismatik yang tinggi) di tengah-tengah masyarakat.
5. Perlombaan
Perlombaan merupakan kegiatan yang cukup menarik bagi belum dewasa usia sekolah di pedesaan, hal ini akan bisa membuat dan meningkatkan motivasi anak berkompetisi secara sehat, menyerupai lomba cerdas cermat, debat Bahasa Inggris, mengarang ceritera, lomba KIR, lomba inovatif dan sebagainya. Hal ini sangat mendorong para siswa untuk berkompetisi dan memacu kemampuannya baik secara individu maupun secara kelompok yang mengatasnamakan sekolah. Untuk itu maka kegiatan perlombaan perlu didesain secara sempurna dan dilaksanakan target dengan target yang tepat, waktu yang sempurna dan substansi yang akurat. Kegiatan-kegiatan perlombaan yang cukup menarik dan disaksikan oleh orang banyak (termasuk orang tua/masyarakat) yakni sebagai berikut:
6. Leaflet
Leaflet sebagai salah satu media untuk membuatkan informasi, merupakan salah satu cara yang cukup efektif. Sebab dengan media ini informasi sanggup diberikan secara lebih terperinci dan lengkap. Di samping itu apabila media ini diberikan kepada Tokoh masyarakt, tokoh agama, orang renta dan tokoh-tokoh lainnya, akan menjadi materi informasi yang terperinci semoga mereka sanggup menjelaskan secara lengkap perihal program berguru atau jadwal sekolah/pendidikan kepada masyarakat sasaran. Dengan demikian mereka merupakan kepanjangan tangan Depdiknas, sekolah atau institusi pendidikan dalam menyebarlusakan informasi secara benar dan lengkap.
7. Dialog dengan Masyarakat (Pertemuan Sekolah dengan Masyarakat/ Orang Tua Murid)
Edward F De Roche menyatakan bahwa ada 4 tujuan dilaksanakannya kegiatan pertemuan antara orang renta murid/masyarakat dengan pihak sekolah, yaitu:
a. For the teacher and the parents to get to know each other
b. For the teachers to share information about the child’s academic progress and behavior with the parents
c. For parent to share information about the child’s out of school behavior and activities with the teacher
d. For both to examine solution to problems and to develop ways of maintaining positive behavior and achievement
Dialog pribadi ini sanggup dilakukan dengan orang renta murid, tokoh masyarakat dan atau tokoh agama serta tokoh pendidikan lainnya perihal jadwal berguru dan jadwal sekolah, lebih-lebih yang berkaitan dengan kebijakan-kebijakan gres yang diambil oleh pemerintah/sekolah, yang akan berakibat pada orang tua.
Dialog akan sangat efektif apabila dilakukan pribadi dengan masyarakat/orang renta murid yang menjadi target khusus. Oleh alasannya yakni itu obrolan sanggup dilakukan melalui aneka macam kegiatan sosial keagamaan yang ada di masyarakat seperti: Kelompok Pengajian, Kelompok Yasinan. Kelompok Sholawat dan kelompok-kelompok lainnya yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat pedesaan.
Melalui pertemuan yang dilakukan secara terjadwal akan terjadi saling tukar menukar informasi (terjadi face to face relationship) antara sekolah dengan orang renta murid/masyarakat. Di dalam pertemuan atau obrolan ini segala permasalahan yang dihadapi baik oleh sekolah maupun oleh orang renta murid/masyarakat minimal diketahui bersama yang pada gilirannya akan sanggup dicari pemecahannya secara bersama. Pertemuan secara terjadwal ini sanggup dilakukan pada awal tahun ajaran, sehabis catur wulan (setelah pembagian raport) atau sehabis tahun pedoman berakhir.
Salah satu pertemuan orang renta murid dengan pihak sekolah/guru/wali kelas yang selama ini cukup banyak dipakai oleh sekolah-sekolah yakni pembagian raport yang dilakukan melalui orang renta siswa.
Pembagian raport melalui orang renta murid ini mempunyai keunggulan tersendiri sebagai teknik kekerabatan sekolah dengan masyarakat apabila dilakukan secara benar. Sebab melalui kegiatan ini orang renta akan mengetahui apa yang dikehendaki oleh pihak sekolah dalam membantu anak didik pada ketika berada di rumah. Di samping itu orang renta akan tahu secara pribadi dari guru (wali kelas) perihal kedudukan anaknya di dalam kelas (termasuk pandai, sedang, bodoh, nakal, disiplin, bahkan duduk kasus yang dialami anak dalam belajar). Karena itu mekanisme pembagian raport yang benar harus dilakukan. Hal terpenting yang harus terjadi pada ketika pembagian raport bukanlah hanya sekedar orang renta murid tiba dan mendapatkan raport anaknya, tetapi terjadi obrolan antara kepala sekolah, guru dengan orang renta murid perihal aneka macam hal antara lain:
a. Progress atau kemajuan yang diperoleh anak dan prestasi sekolah, khususnya prestasi akademik maupun prestasi non akademik. Secara khusus progress anak dalam satu semester atau satu tahun pedoman perlu disampaikan secara umum kepada semua orang renta murid. Pada anak tertentu (yang dianggap bermasalah) perlu disampaikan aneka macam hal yang terkait dengan anak menyerupai sikap keseharian, disiplin, motivasi berguru dan lain-lain secara khusus (face to face) oleh wali kelas.
b. Program. Program apa yang akan dilakukan sekolah dalam satu semester yang akan tiba atau satu tahun yang akan datang, perlu diberitahukan kepada masyarakat/ orang renta murid semoga mereka menerima kejelasan kemana arah pengembangan sekolah ini di masa yang akan datang. Program jangka panjang maupun jangka pendek bahkan jikalau perlu jadwal harian sekolah dalam mempercepat peningkatan mutu pendidikan harus pula menerima perhatian yang serius pada ketika pertemuan dengan orang renta murid/masyarakat.
c. Problem, yaitu aneka macam permasalahan yang dihadapi sekolah, khususnya duduk kasus yang dihadapi anak dalam proses pendidikan di sekolah, sehingga orang tuanya mengerti apa dan bagaimana mereka harus berperan dalam membantu sekolah untuk meningkatkan kualitas anaknya masing-masing.
8. Kunjungan ke Rumah (Home Visit)
Home visit merupakan salah satu cara dalam melaksanakan kekerabatan sekolah dengan masyarakat/orang renta murid yang sanggup mempererat kekerabatan antara sekolah dengan orang renta murid. Melalui kunjungan ini ada beberapa manfaat yang diperoleh yaitu:
a. Sekolah mengenal situasi yang bahwasanya baik dari orang renta murid maupun dari siswa secara langsung. Hal ini sanggup berfungsi sebagai cross chek bagi sekolah mengenai kondisi, huruf maupun kepribadian dan sikap berguru anak di rumah.
b. Orang renta murid akan menerima keterangan yang bahwasanya perihal anaknya di sekolah, yang berkenaan dengan: hasil belajarnya, tingkah laris dan pergaulan di sekolah, kehadiran di sekolah, prestasi non akademik dan lain sebagainya.
c. Sekolah akan memperoleh data dan citra yang lengkap dan akurat perihal siswa di rumah, sikap orang renta siswa dalam kehidupan di rumah atau referensi pergaulan dalam keluarga.
d. Sekolah akan memperoleh data perihal kebutuhan orang renta akan pendidikan anaknya di sekolah, beserta aneka macam impian yang mereka inginkan terhadap sekolah.
Informasi-informasi tersebut sangat diperlukan, baik oleh sekolah maupun bagi orang renta murid dan keluarganya dalam upaya membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi siswa dalam belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Jacobson yang menyatakan bahwa: Knowledge of the children’s background in a teachers class or home is invaluable, because it result in clearer insight by teachers into the problems witch condition the particular children.
9. Partisipasi Sekolah dengan Masyarakat Lingkungan
Sekolah sanggup berpartisipasi dengan masyarakat setempat, melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat umum, contohnya turut kerja bakti, bersama-sama kebersihan lingkungan dan sebagainya. Melalui kegiatan ini akan sanggup membuat saling pengertian antara sekolah dengan masyarakat setempat. Adanya saling pengertian ini akan membuahkan tumbuhnya saling membantu. Apabila ini sanggup tercipta maka :
a. Apa yang diperbuat sekolah akan sesuai dengan keinginan masyarakat
b. Masyarakat akan menunjukkan bantuannya sesuai dengan apa yang diharapkan sekolah.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Chamberlain and Kindred yang menyatakan bahwa: Through this exchange of ideas teacher (and principal) can interpret the school to the community, and community can be interpreted to the school.
Melalui partisipasi sekolah dalam kegiatan masyarakat ini akan menumbuhkan kepekaan social sekolah terhadap lingkungannya. Hal ini menunjukkan nilai tambah bagi anak didik dalam rangka pembentukan huruf yang peka terhadap lingkungan. Kegiatan menyerupai kebersihan lingkungan, penanaman pohon/penghijauan, membantu panti asuhan/ kunjungan, pemberian korban peristiwa (misalnya banjir, kebakaran) maupun kegiatan lainnya di masyarakat sangat mendukung pembentukan kepekaan social, solidaritas social.
Untuk terlaksananya kegiatan tersebut secara efektif, diharapkan persiapan yang matang oleh sekolah dengan terlebih dahulu dilakukan:
a. pembentukan kepanitiaan yang melibatkan guru dan siswa serta orang renta siswa (bila diperlukan)
b. penetapan target kegiatan/lokasi dan jenis kegiatan.
c. Persiapan pembekalan awal kepada penerima kegiatan
d. Persiapan materi yang diharapkan untuk kegiatan
e. Serta kemungkinan-kemungkinan lain yang tak terduga.
10. Surat Kabar/majalah
Surat kabar/majalah merupakan media informasi yang sanggup disebarkan keberbagai pihak, institusi maupun target lainnya secara luas. Melalui surat kabar sekolah ini banyak informasi yang sanggup diberikan/disosialisasikan kepada aneka macam sasaran.
Penggunaan surat kabar sekolah sebagai media menunjukkan informasi kepada masyarakat menunjukkan nilai tambah yang besar, tidak hanya menunjukkan informasi kepada masyarakat sekolah dan orang tua/masyarakat umum perihal sekolah, tetapi juga menunjukkan nilai tambah bagi siswa khususnya dalam meningkatkan kemampuan menulis melalui latihan sebagai penulis/wartawan kecil. Hal ini mendorong siswa untuk banyak membaca dan memakai bahasa secara baik dan benar.
Belum ada Komentar untuk "✔ Teknik Hubungan Sekolah Dan Masyarakat"
Posting Komentar