✔ Mekanisme Pemilihan Media Pembelajaran
Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran . Ada beberapa prinsip yang perlu Anda perhatikan dalam pemilihan me-dia, meskipun caranya berbeda-beda. Namun demikian ada hal yang seragam bahwa setiap media mempunyai kelebihan dan kelemahan yang akan memberi-kan dampak kepada afektifitas acara pembelajaran. Sejalan dengan hal ini, pendekatan yang ditempuh yakni mengkaji media sebagai bab integral dalam proses pendidikan yang kajiannya akan sangat dipengaruhi oleh:
Pertama, kompetensi dasar dan indikator apa yang akan dicapai dalam suatu kegiatan pembelajaran ataupun diklat. Dari kajian kompetensi dasar dan indikator tersebut sanggup dianalisis media apa yang cocok guna mencapai tujuan tersebut.
Kedua, materi pembelajaran (instructional content), yaitu materi atau kajian apa yang akan diajarkan pada acara pembelajaran tersebut. Pertim-bangan lainnya, dari materi atau pokok bahasan tersebut hingga sejauh mana kedalaman yang harus dicapai, dengan demikian kita sanggup mempertimbang-kan media apa yang sesuai untuk penyampaian materi tersebut.
Ketiga, familiaritas media dan karakteristik siswa/guru, yaitu mengkaji sifat-sifat dan ciri media yang akan digunakan. Hal lainnya karakteristik siswa, baik secara kuantitatif (jumlah) ataupun kualitatif (kualitas, ciri, dan kebiasa-an lain) dari siswa terhadap media yang akan digunakan.
Keempat, adanya sejumlah media yang sanggup diperbandingkan alasannya pe-milihan media intinya yakni proses pengambilan keputusan dari se-jumlah media yang ada ataupun yang akan dikembangkan.
Bila kita akan merancang media, seyogyanya melalui tiga tahap utama, yaitu:
Pertama, define (pembatasan), dalam fase ini menyangkut rumusan tuju-an, rancangan media apa yang akan dikembangkan, beberapa persiapan awal dalam perancangan media yang menyangkut: bahan, materi, dana, serta aspek perancangan lainnya.
Kedua, develop (pengembangan), dalam fase ini sudah dimulai proses pembuatan media yang akan dikembangkan, sesuai dengan fase pertama.
Ketiga, evaluation (evaluasi), yaitu fase terakhir untuk menilai media yang sudah dikembangkan/dibuat, sehabis melalui tahap uji coba, revisi, kajian dengan pihak lain.
Selain pertimbangan di atas, dalam menentukan media pembelajaran yang sempurna sanggup kita rumuskan dalam satu kata ACTION, yaitu abreviasi dari access, cost, technology, interactivity, organization, dan novelty.
1. Access
Kemudahan susukan menjadi pertimbangan pertama dalam menentukan media. Apakah media yang kita perlukan itu tersedia, mudah, dan sanggup dimanfaat-kan oleh murid? Misalnya, kita ingin memakai media internet, perlu di-pertimbangkan terlebih dahulu apakah ada saluran untuk koneksi ke internet? Akses juga menyangkut aspek kebijakan, contohnya apakah murid diijinkan untuk menggunakannya? Komputer yang terhubung ke internet jangan hanya dipakai untuk kepala sekolah, tapi juga guru, dan yang lebih penting untuk murid. Murid harus memperoleh akses.
2. Cost
Biaya juga harus dipertimbangkan. Banyak jenis media yang sanggup men-jadi pilihan kita. Media canggih biasanya mahal. Namun, mahalnya biaya itu harus kita hitung dengan aspek manfaatnya. Semakin banyak yang menggu-nakan, maka unit cost dari sebuah media akan semakin menurun.
3. Technology
Mungkin saja kita tertarik kepada satu media tertentu, namun perlu di-perhatikan apakah teknologinya tersedia dan gampang menggunakannya? Mi-salnya kita ingin memakai media audio visual di kelas. Perlu kita pertim-bangkan, apakah ada listrik, voltase listrik cukup dan sesuai?
4. Interactivity
Media yang baik yakni yang sanggup memunculkan komunikasi dua arah atau interaktivitas. Setiap kegiatan pembelajaran yang anda kembangkan ten-tu saja memerlukan media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut.
5. Organization
Pertimbangan yang juga penting yakni derma organisasi. Misalnya, apakah pimpinan sekolah atau yayasan mendukung? Bagaimana pengorgani-sasiannya. Apakah di sekolah ini tersedia satu unit yang disebut sentra sumber belajar?
6. Novelty
Kebaruan dari media yang dipilih juga harus menjadi pertimbangan. Media yang lebih gres biasanya lebih baik dan lebih menarik bagi siswa.
Pemilihan media juga sanggup dilakukan dengan menciptakan chek list sebagai berikut:
a. Apakah materinya penting dan mempunyai kegunaan bagi siswa?
b. Apakah sanggup menarik minat siswa untuk belajar?
c. Apakah ada kaitannya dan mengena secara pribadi dengan tujuan pem-belajaran?
d. Bagaimana format penyajiannya diatur? Apakah memenuhi tata urutan yang teratur?
e. Bagaimana dengan materinya, mutakhir dan authentik?
f. Apakah konsep dan kecermatannya terjamin?
g. Apakah isi dan presentasinya memenuhi standar?
h. Apakah penyajiannya objektif?
i. Apakah bahannya memenuhi standar kualitas teknis?
j. Apakah materi tersebut sudah diuji coba?
Pertama, kompetensi dasar dan indikator apa yang akan dicapai dalam suatu kegiatan pembelajaran ataupun diklat. Dari kajian kompetensi dasar dan indikator tersebut sanggup dianalisis media apa yang cocok guna mencapai tujuan tersebut.
Kedua, materi pembelajaran (instructional content), yaitu materi atau kajian apa yang akan diajarkan pada acara pembelajaran tersebut. Pertim-bangan lainnya, dari materi atau pokok bahasan tersebut hingga sejauh mana kedalaman yang harus dicapai, dengan demikian kita sanggup mempertimbang-kan media apa yang sesuai untuk penyampaian materi tersebut.
Ketiga, familiaritas media dan karakteristik siswa/guru, yaitu mengkaji sifat-sifat dan ciri media yang akan digunakan. Hal lainnya karakteristik siswa, baik secara kuantitatif (jumlah) ataupun kualitatif (kualitas, ciri, dan kebiasa-an lain) dari siswa terhadap media yang akan digunakan.
Keempat, adanya sejumlah media yang sanggup diperbandingkan alasannya pe-milihan media intinya yakni proses pengambilan keputusan dari se-jumlah media yang ada ataupun yang akan dikembangkan.
Bila kita akan merancang media, seyogyanya melalui tiga tahap utama, yaitu:
Pertama, define (pembatasan), dalam fase ini menyangkut rumusan tuju-an, rancangan media apa yang akan dikembangkan, beberapa persiapan awal dalam perancangan media yang menyangkut: bahan, materi, dana, serta aspek perancangan lainnya.
Kedua, develop (pengembangan), dalam fase ini sudah dimulai proses pembuatan media yang akan dikembangkan, sesuai dengan fase pertama.
Ketiga, evaluation (evaluasi), yaitu fase terakhir untuk menilai media yang sudah dikembangkan/dibuat, sehabis melalui tahap uji coba, revisi, kajian dengan pihak lain.
Selain pertimbangan di atas, dalam menentukan media pembelajaran yang sempurna sanggup kita rumuskan dalam satu kata ACTION, yaitu abreviasi dari access, cost, technology, interactivity, organization, dan novelty.
1. Access
Kemudahan susukan menjadi pertimbangan pertama dalam menentukan media. Apakah media yang kita perlukan itu tersedia, mudah, dan sanggup dimanfaat-kan oleh murid? Misalnya, kita ingin memakai media internet, perlu di-pertimbangkan terlebih dahulu apakah ada saluran untuk koneksi ke internet? Akses juga menyangkut aspek kebijakan, contohnya apakah murid diijinkan untuk menggunakannya? Komputer yang terhubung ke internet jangan hanya dipakai untuk kepala sekolah, tapi juga guru, dan yang lebih penting untuk murid. Murid harus memperoleh akses.
2. Cost
Biaya juga harus dipertimbangkan. Banyak jenis media yang sanggup men-jadi pilihan kita. Media canggih biasanya mahal. Namun, mahalnya biaya itu harus kita hitung dengan aspek manfaatnya. Semakin banyak yang menggu-nakan, maka unit cost dari sebuah media akan semakin menurun.
3. Technology
Mungkin saja kita tertarik kepada satu media tertentu, namun perlu di-perhatikan apakah teknologinya tersedia dan gampang menggunakannya? Mi-salnya kita ingin memakai media audio visual di kelas. Perlu kita pertim-bangkan, apakah ada listrik, voltase listrik cukup dan sesuai?
4. Interactivity
Media yang baik yakni yang sanggup memunculkan komunikasi dua arah atau interaktivitas. Setiap kegiatan pembelajaran yang anda kembangkan ten-tu saja memerlukan media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut.
5. Organization
Pertimbangan yang juga penting yakni derma organisasi. Misalnya, apakah pimpinan sekolah atau yayasan mendukung? Bagaimana pengorgani-sasiannya. Apakah di sekolah ini tersedia satu unit yang disebut sentra sumber belajar?
6. Novelty
Kebaruan dari media yang dipilih juga harus menjadi pertimbangan. Media yang lebih gres biasanya lebih baik dan lebih menarik bagi siswa.
Pemilihan media juga sanggup dilakukan dengan menciptakan chek list sebagai berikut:
a. Apakah materinya penting dan mempunyai kegunaan bagi siswa?
b. Apakah sanggup menarik minat siswa untuk belajar?
c. Apakah ada kaitannya dan mengena secara pribadi dengan tujuan pem-belajaran?
d. Bagaimana format penyajiannya diatur? Apakah memenuhi tata urutan yang teratur?
e. Bagaimana dengan materinya, mutakhir dan authentik?
f. Apakah konsep dan kecermatannya terjamin?
g. Apakah isi dan presentasinya memenuhi standar?
h. Apakah penyajiannya objektif?
i. Apakah bahannya memenuhi standar kualitas teknis?
j. Apakah materi tersebut sudah diuji coba?
Belum ada Komentar untuk "✔ Mekanisme Pemilihan Media Pembelajaran"
Posting Komentar