✔ Lingkungan Kerja Fisik: Pengertian Dan Faktor-Faktornya
Lingkungan Kerja Fisik: Pengertian dan Faktor-Faktornya - .
1) Pengertian lingkungan kerja fisik
Menurut Sedarmayanti (2001:21), “Lingkungan kerja fisik yaitu semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar daerah kerja yang sanggup menghipnotis karyawan baik secara pribadi maupun scara tidak langsung.
Lingkungan kerja fisik yaitu keseluruhan atau setiap aspek dari tanda-tanda fisik dan sosial-kultural yang mengelilingi atau menghipnotis individu. (Komarudin, 2002 : 142). Lingkungan kerja fisik yaitu segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja yang sanggup menghipnotis dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan, contohnya penerangan, suhu udara, ruang gerak, keamanan, kebersihan, musik dan lain-lain (Alex. S. Nitisemito, 2002 : 183).
Berdasarkan definisi tersebut sanggup dinyatakan lingkungan kerja fisik yaitu segala sesuatu yang ada di sekitar karyawan bekerja yang menghipnotis karyawan dalam melaksanakan beban tugasnya. Masalah lingkungan kerja dalam suatu organisasi sangatlah penting, dalam hal ini diharapkan adanya pengaturan maupun penataan faktor-faktor lingkungan kerja fisik dalam penyelenggaraan acara organisasi.
Lingkungan kerja fisik sanggup dibagi dalam dua kategori, yakni :
2) Faktor-faktor lingkungan kerja fisik
Lingkungan kerja fisik yaitu segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja yang sanggup menghipnotis dirinya didalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Faktor-faktor lingkungan kerja fisik yaitu sebagai berikut :
a) Pewarnaan
b) Penerangan
c) Udara
d) Suara bising
e) Ruang gerak
f) Keamanan
g) Kebersihan
Berdasarkan faktor-faktor di atas sanggup dijabarkan sebagai berikut :
1) Pewarnaan
Masalah warna sanggup kuat terhadap karyawan didalam melaksanakan pekerjaan, akan tetapi banyak perusahaan yang kurang memperhatikan problem warna. Dengan demikian pengaturan hendaknya memberi manfaat, dalam arti sanggup meningkatkan semangat kerja karyawan. Pewarnaan pada dinding ruang kerja hendaknya mempergunakan warna yang lembut.
Warna yang baik digunakan pada ruangan yang sempit yaitu warna putuh, lantaran dengan putih ruangan tersebut akan nampak lebih luas, higienis yang sanggup membantu pekerjaan yang memerlukan ketelitian. Di sini bukan warna saja yang perlu diperhatikan, lantaran kombinasi warna yang salah sanggup menimbulkan rasa yang kurang menyenangkan bagi orang yang memandangnya. Rasa yang tidak menyenangkan akan mengakibatkan turunnya semangat kerja karyawan, problem warna bukan hanya pada dinding saja, namun juga warna mesin, peralatan dan bahkan warna seragam yang dikenakan oleh karyawan.
Sistem penerangan yang mempergunakan dinding atau sebagai pembaur sinar, kembali sanggup menghipnotis warna yang dipergunakan dalam ruangan kerja karyawan, sehingga sanggup menimbulkan penerangan yang baik di dalam ruangan kerja tersebut.
2) Penerangan
Penerangan dalam ruang kerja karyawan memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan semangat karyawan sehingga mereka akan sanggup memperlihatkan hasil kerja yang baik, yang berarti bahwa penerangan daerah kerja yang cukup sangat membantu berhasilnya kegiatan-kegiatan operasional perusahaan.
Atas dasar hal tersebut di atas maka, pemeliharaan sistem penerangan ini sangat diharapkan di dalam suatu perusahaan, walaupun demikian sistem penerangan ini hanya menunjang saja bukan satu-satunya faktor yang memilih berhasilnya proses produksi. Disamping faktor penerangan, faktor-faktor lain juga harus diperhatikan.
3) Udara
Di dalam ruangan kerja karyawan dibutuhkan udara yang cukup, dimana dengan adanya pertukaran udara yang cukup, akan mengakibatkan kesejukan fisik dari karyawan tersebut. Suhu udara yang terlalu panas akan mengakibatkan menurunnya semangat kerja karyawan di dalam melaksanakan pekerjaan.
Adapun suhu udara atau temperatur ruang kerja karyawan yang didapat dipertahankan baik pada demam isu panas maupun di demam isu cuek yaitu bahwa suhu udara harus dipertahankan di bawah 21oC untuk menekan kelembaban.
4) Suara bising
Bunyi bising sangat diperhatikan, lantaran sanggup membantu kesenangan kerja, merusak telinga dan sanggup menimbulkan komunikasi yang salah. Oleh lantaran itu setiap perusahaan selalu berusaha untuk menghilangkan bunyi bising tersebut atau paling tidak menekannya untuk memperkecil bunyi bising tersebut. Dengan terganggunya seseorang atau karyawan didalam melaksanakan pekerjaan mengakibatkan pekerjaan tersebut salah sehingga jumlah dan mutu barang yang dihasilkan menurun.
Kemampuan perusahaan di dalam menyediakan dana untuk keperluan pengendalian bunyi bising tersebut, juga merupakan salah satu faktor yang memilih pilihan cara pengendalian bunyi bising dalam suatu perusahaan.
Suara bising sanggup dihindari dengan suatu tindakan seperti:
a) Mengurangi intensitas dari bunyi itu pada sumbernya dengan mengadakan perubahan atau modifikasi mesin secara mekanis.
b) Mencegah terpencar atau meluasnya bunyi bising tersebut dengan mengisolasikan atau menutup rapat-rapat bunyi bising tersebut.
c) Menghindari adanya alunan bunyi yang memantulkan dengan jalan menyerap bunyi itu dengan bahan-bahan penyerap bunyi itu ibarat rock wall atau fiber glass.
5) Ruang gerak
Dalam suatu perusahaan hendaknya karyawan yang bekerja menerima daerah yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan atau tugas. Seseorang mustahil sanggup bekerja dengan damai kalau daerah yang tersedia tidak sanggup memperlihatkan kenyamanan.
Padatnya daerah sama ruang gerak yang sempit sanggup mengurangi semangat kerja karyawan dalam melaksanakan aktivitasnya. Dengan demikian ruang gerak di dalam melaksanakan pekerjaan perlu diperhatikan, sehingga karyawan sanggup bekerja dengan baik, dan begitu juga sebaliknya kalau ruang gerak terlalu lebar akan mengakibatkan pemborosan biaya.
Oleh lantaran itu ruang gerak untuk daerah karyawan bekerja seharusnya direncanakan terlebih dahulu semoga para karyawan tidak terganggu di dalam melaksanakan pekerjaan disamping itu juga perusahaan harus sanggup menghindari dari pemborosan dan menekan pengeluaran biaya yang banyak.
6) Keamanan
Rasa kondusif bagi karyawan sangat kuat terhadap semangat dan gairah kerja karyawan. Di sini yang dimaksud dengan keamanan yaitu keamanan yang sanggup dimasukkan ke dalam lingkungan kerja fisik. Jika di daerah kerja tidak kondusif karyawan tersebut akan menjadi gelisah, tidak bisa berkonsentrasi dengan pekerjaannya serta semangat kerja karyawan tersebut akan mengalami penurunan.
Keamanan di sini bergotong-royong lebih luas dari semua itu sehingga di sini kontruksi gedung daerah mereka bekerja, kontruksi gedung yang sudah tua, tanpa adanya perbaikan sewaktu-waktu gedung itu bisa roboh dan bisa mengalami korban jiwa. Oleh lantaran itu sebaiknya suatu perusahaan terus berusaha untuk membuat dan mempertahankan suatu keadaan dan suasana kondusif tersebut sanggup dirasakan oleh karyawan semoga karyawan tersebut tidak merasa terganggu dalam melaksanakan pekerjaannya. Dan pekerjaan yang diberikan kepada karyawan merasa bahagia dan betah bekerja.
7) Kebersihan
Di dalam suatu perusahaan hendaknya menjaga kebersihan lingkungan, lantaran kebersihan lingkungan sanggup menghipnotis kesehatan jiwa seseorang. Dapat dibayangkan bila anda bekerja pada suatu daerah yang penuh dengan bubuk dan amis yang tidak sedap, apalagi pekerjaan itu memerlukan konsentrasi yang cukup tinggi. Dengan adanya lingkungan yang higienis karyawan akan merasa bahagia sehingga semangat kerja karyawan akan meningkat.
Kebersihan lingkungan, bukan hanya berarti kebersihan di daerah mereka bekerja, tetapi lebih luas contohnya kamar kecil yang berbau tidak lezat dan sanggup menimbulkan rasa yang kurang menyenangkan. Bagi perusahaan hendaknya ikut bantu-membantu menjaga kebersihan lantaran hal itu merupakan tanggungjawab kita bersama. Masalah kebersihan juga tergantung dari konstruksi gedung yang sedemikian rupa sehingga sanggup memudahkan di dalam menjaga kebersihan.
1) Pengertian lingkungan kerja fisik
Menurut Sedarmayanti (2001:21), “Lingkungan kerja fisik yaitu semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar daerah kerja yang sanggup menghipnotis karyawan baik secara pribadi maupun scara tidak langsung.
Lingkungan kerja fisik yaitu keseluruhan atau setiap aspek dari tanda-tanda fisik dan sosial-kultural yang mengelilingi atau menghipnotis individu. (Komarudin, 2002 : 142). Lingkungan kerja fisik yaitu segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja yang sanggup menghipnotis dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan, contohnya penerangan, suhu udara, ruang gerak, keamanan, kebersihan, musik dan lain-lain (Alex. S. Nitisemito, 2002 : 183).
Berdasarkan definisi tersebut sanggup dinyatakan lingkungan kerja fisik yaitu segala sesuatu yang ada di sekitar karyawan bekerja yang menghipnotis karyawan dalam melaksanakan beban tugasnya. Masalah lingkungan kerja dalam suatu organisasi sangatlah penting, dalam hal ini diharapkan adanya pengaturan maupun penataan faktor-faktor lingkungan kerja fisik dalam penyelenggaraan acara organisasi.
Lingkungan kerja fisik sanggup dibagi dalam dua kategori, yakni :
- a) Lingkungan yang pribadi bekerjasama dengan karyawan (Seperti: pusat kerja, kursi, meja dan sebagainya).
- b) Lingkungan mediator atau lingkungan umum sanggup juga disebut lingkungan kerja yang menghipnotis kondisi manusia, contohnya :temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran mekanis, amis tidak sedap, warna, dan lain-lain.
2) Faktor-faktor lingkungan kerja fisik
Lingkungan kerja fisik yaitu segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja yang sanggup menghipnotis dirinya didalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Faktor-faktor lingkungan kerja fisik yaitu sebagai berikut :
a) Pewarnaan
b) Penerangan
c) Udara
d) Suara bising
e) Ruang gerak
f) Keamanan
g) Kebersihan
Berdasarkan faktor-faktor di atas sanggup dijabarkan sebagai berikut :
1) Pewarnaan
Masalah warna sanggup kuat terhadap karyawan didalam melaksanakan pekerjaan, akan tetapi banyak perusahaan yang kurang memperhatikan problem warna. Dengan demikian pengaturan hendaknya memberi manfaat, dalam arti sanggup meningkatkan semangat kerja karyawan. Pewarnaan pada dinding ruang kerja hendaknya mempergunakan warna yang lembut.
Warna yang baik digunakan pada ruangan yang sempit yaitu warna putuh, lantaran dengan putih ruangan tersebut akan nampak lebih luas, higienis yang sanggup membantu pekerjaan yang memerlukan ketelitian. Di sini bukan warna saja yang perlu diperhatikan, lantaran kombinasi warna yang salah sanggup menimbulkan rasa yang kurang menyenangkan bagi orang yang memandangnya. Rasa yang tidak menyenangkan akan mengakibatkan turunnya semangat kerja karyawan, problem warna bukan hanya pada dinding saja, namun juga warna mesin, peralatan dan bahkan warna seragam yang dikenakan oleh karyawan.
Sistem penerangan yang mempergunakan dinding atau sebagai pembaur sinar, kembali sanggup menghipnotis warna yang dipergunakan dalam ruangan kerja karyawan, sehingga sanggup menimbulkan penerangan yang baik di dalam ruangan kerja tersebut.
2) Penerangan
Penerangan dalam ruang kerja karyawan memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan semangat karyawan sehingga mereka akan sanggup memperlihatkan hasil kerja yang baik, yang berarti bahwa penerangan daerah kerja yang cukup sangat membantu berhasilnya kegiatan-kegiatan operasional perusahaan.
Atas dasar hal tersebut di atas maka, pemeliharaan sistem penerangan ini sangat diharapkan di dalam suatu perusahaan, walaupun demikian sistem penerangan ini hanya menunjang saja bukan satu-satunya faktor yang memilih berhasilnya proses produksi. Disamping faktor penerangan, faktor-faktor lain juga harus diperhatikan.
3) Udara
Di dalam ruangan kerja karyawan dibutuhkan udara yang cukup, dimana dengan adanya pertukaran udara yang cukup, akan mengakibatkan kesejukan fisik dari karyawan tersebut. Suhu udara yang terlalu panas akan mengakibatkan menurunnya semangat kerja karyawan di dalam melaksanakan pekerjaan.
Adapun suhu udara atau temperatur ruang kerja karyawan yang didapat dipertahankan baik pada demam isu panas maupun di demam isu cuek yaitu bahwa suhu udara harus dipertahankan di bawah 21oC untuk menekan kelembaban.
4) Suara bising
Bunyi bising sangat diperhatikan, lantaran sanggup membantu kesenangan kerja, merusak telinga dan sanggup menimbulkan komunikasi yang salah. Oleh lantaran itu setiap perusahaan selalu berusaha untuk menghilangkan bunyi bising tersebut atau paling tidak menekannya untuk memperkecil bunyi bising tersebut. Dengan terganggunya seseorang atau karyawan didalam melaksanakan pekerjaan mengakibatkan pekerjaan tersebut salah sehingga jumlah dan mutu barang yang dihasilkan menurun.
Kemampuan perusahaan di dalam menyediakan dana untuk keperluan pengendalian bunyi bising tersebut, juga merupakan salah satu faktor yang memilih pilihan cara pengendalian bunyi bising dalam suatu perusahaan.
Suara bising sanggup dihindari dengan suatu tindakan seperti:
a) Mengurangi intensitas dari bunyi itu pada sumbernya dengan mengadakan perubahan atau modifikasi mesin secara mekanis.
b) Mencegah terpencar atau meluasnya bunyi bising tersebut dengan mengisolasikan atau menutup rapat-rapat bunyi bising tersebut.
c) Menghindari adanya alunan bunyi yang memantulkan dengan jalan menyerap bunyi itu dengan bahan-bahan penyerap bunyi itu ibarat rock wall atau fiber glass.
5) Ruang gerak
Dalam suatu perusahaan hendaknya karyawan yang bekerja menerima daerah yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan atau tugas. Seseorang mustahil sanggup bekerja dengan damai kalau daerah yang tersedia tidak sanggup memperlihatkan kenyamanan.
Padatnya daerah sama ruang gerak yang sempit sanggup mengurangi semangat kerja karyawan dalam melaksanakan aktivitasnya. Dengan demikian ruang gerak di dalam melaksanakan pekerjaan perlu diperhatikan, sehingga karyawan sanggup bekerja dengan baik, dan begitu juga sebaliknya kalau ruang gerak terlalu lebar akan mengakibatkan pemborosan biaya.
Oleh lantaran itu ruang gerak untuk daerah karyawan bekerja seharusnya direncanakan terlebih dahulu semoga para karyawan tidak terganggu di dalam melaksanakan pekerjaan disamping itu juga perusahaan harus sanggup menghindari dari pemborosan dan menekan pengeluaran biaya yang banyak.
6) Keamanan
Rasa kondusif bagi karyawan sangat kuat terhadap semangat dan gairah kerja karyawan. Di sini yang dimaksud dengan keamanan yaitu keamanan yang sanggup dimasukkan ke dalam lingkungan kerja fisik. Jika di daerah kerja tidak kondusif karyawan tersebut akan menjadi gelisah, tidak bisa berkonsentrasi dengan pekerjaannya serta semangat kerja karyawan tersebut akan mengalami penurunan.
Keamanan di sini bergotong-royong lebih luas dari semua itu sehingga di sini kontruksi gedung daerah mereka bekerja, kontruksi gedung yang sudah tua, tanpa adanya perbaikan sewaktu-waktu gedung itu bisa roboh dan bisa mengalami korban jiwa. Oleh lantaran itu sebaiknya suatu perusahaan terus berusaha untuk membuat dan mempertahankan suatu keadaan dan suasana kondusif tersebut sanggup dirasakan oleh karyawan semoga karyawan tersebut tidak merasa terganggu dalam melaksanakan pekerjaannya. Dan pekerjaan yang diberikan kepada karyawan merasa bahagia dan betah bekerja.
7) Kebersihan
Di dalam suatu perusahaan hendaknya menjaga kebersihan lingkungan, lantaran kebersihan lingkungan sanggup menghipnotis kesehatan jiwa seseorang. Dapat dibayangkan bila anda bekerja pada suatu daerah yang penuh dengan bubuk dan amis yang tidak sedap, apalagi pekerjaan itu memerlukan konsentrasi yang cukup tinggi. Dengan adanya lingkungan yang higienis karyawan akan merasa bahagia sehingga semangat kerja karyawan akan meningkat.
Kebersihan lingkungan, bukan hanya berarti kebersihan di daerah mereka bekerja, tetapi lebih luas contohnya kamar kecil yang berbau tidak lezat dan sanggup menimbulkan rasa yang kurang menyenangkan. Bagi perusahaan hendaknya ikut bantu-membantu menjaga kebersihan lantaran hal itu merupakan tanggungjawab kita bersama. Masalah kebersihan juga tergantung dari konstruksi gedung yang sedemikian rupa sehingga sanggup memudahkan di dalam menjaga kebersihan.
Belum ada Komentar untuk "✔ Lingkungan Kerja Fisik: Pengertian Dan Faktor-Faktornya"
Posting Komentar