✔ Metode Pengumpulan Data Primer

| Metode pengumpulan data menunjukkan cara-cara yang sanggup ditempuh untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Dalam kenyataannya dikenal metode pengumpulan data primer dan metode pengumpulan data sekunder (Sugiarto, 2001).

Metode Pengumpulan Data Primer (Sugiarto, 2001:16-19) sbb:

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama, baik dari individu atau perseorangan menyerupai hasil wawancara atau
hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti. Misalnya produsen suatu produk kosmetik ingin mengetahui sikap konsumen terhadap produk yang dihasilkannya, maka diadakanlah wawancara terhadap para konsumennya untuk kemudian dari wawancara tersebut dikumpulkan isu yang diharapkan. Dalam metode pengumpulan data primer, peneliti/observator melaksanakan observasi sendiri baik di lapangan maupun di laboratorium. Pelaksanaannya sanggup dilakukan dengan melaksanakan survai atau percobaan (experimemt).

1) Survai
Cara survai dilakukan bila data yang dicari sebetulnya sudah ada di lapang atau di target penelitian lainnya. Misalnya jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan seseorang. Dalam hal ini kiprah observator ialah memilih bentuk data yang akan diukur, karakteristik yang akan diteliti dan melaksanakan pengukuran serta pengumpulan data dengan teknik-teknik tertentu. Teknik pengumpulan data dengan cara survai yang sanggup dilakukan contohnya dengan:
  • Wawancara dengan responden. Wawancara atau interview ialah suatu cara mengumpulkan data dengan menanyakan eksklusif kepada informan atau pihak yang kompeten dalam suatu permasalahan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan biasanya disiapkan terlebih dahulu (sebagai kuisioner) yang diarahkan kepada informasi-informasi untuk topik yang akan digarap. Dalam mempergunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan, penanya tidak semata-mata tergantung pada pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan tersebut. Bila ada isu yang menarik dan perlu diketahui lebih lanjut, maka penanya sanggup saja mengajukan pertanyaan gres di luar daftar yang telah disiapkan. Meskipun demikian daftar pertanyaan yang telah disiapkannya tetap menjadi panduan sehingga bila telah terang apa yang diinginkan maka ia sanggup kembali mengajukan pertanyaan dari daftar kuesionernya. Pada wawancara, hasil yang diperoleh sanggup dipertanggungjawabkan secara kualitatif dan mempunyai nilai yang tinggi. Semua kesalahpahaman sanggup dihindari, pertanyaan-pertanyaan yang disiapkan sanggup dijawab oleh informan dengan penjelasan-penjelasan suplemen dan setiap pertanyaan sanggup dikembangkan lebih lanjut. Dipihak lain wawancara mempunyai kelemahan yaitu data atau isu yang dikumpulkan akan terbatas dan bila harus dilakukan dalam suatu wilayah yang luas akan memakan biaya dan waktu yang cukup banyak. Dalam wawancara, pewawancara, responden, daftar pertanyaan (letterviewe guide) yang digunakan dan interaksi antara pewawancara dan responden memegang kiprah penting dalam keberhasilan perolehan data yang akurat. 
  • Angket. Angket ialah tanggapan tertulis dari informan atas daftar kuesioner dari peneliti. Perolehan data dengan angket mempunyai laba lain bila dibandingkan dengan wawancara sebab selain sanggup dikirimkan melalui pos, secara kuantitatif peneliti sanggup memperoleh data yang cukup banyak yang tersebar merata dalam wilayah yang akan diselidiki. Dengan angket, isu yang dikumpulkan sanggup lebih banyak dan tersebar merata dalam suatu wilayah yang luas walaupun kenyataannya tidak semua daftar kuestioner dikembalikan. Tetapi dengan memakai angket dimungkinkan terjadinya salah paham sehingga diperoleh tanggapan yang berlainan dari apa yang dimaksudkan dalam pertanyaannya, disamping ada juga pertanyaan yang tidak dijawab. Selain itu jawaban-jawaban yang diberikan mungkin tidak terang sebab informan dibatasi oleh ruang (tempat menuliskan jawaban) yang tersedia.
  • menggunakan telepon (pooling) ataupun melaksanakan observasi langsung. 
Terlepas dari metode yang dipakai, laba dan kelemahan masing-masing metode tersebut tentu akan dijumpai.

2) Percobaan
Cara percobaan (experiment) dilakukan bila data yang ingin diperoleh belum tersedia dan dengan demikian variabel yang akan diukur harus dibangkitkan datanya melalui suatu percobaan. Misalnya data respon berat tubuh terhadap jenis diet yang diberikan atau efek penerapan metode kerja tertentu terhadap peningkatan produktivitas kerja. Observasi terhadap data yang diperoleh gres sanggup dijalankan bila telah dilakukan percobaan tersebut.

Sumber:
Sugiarto, dkk. 2001.Teknik Sampling. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Keyword terkait:
ppg dplf epoxy primer data sheet, ppg k36 primer data sheet.

Belum ada Komentar untuk "✔ Metode Pengumpulan Data Primer"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel