✔ Guru Sebagai Pembimbing Dalam Proses Pembelajaran
Siswa ialah individu yang unik. Keunikan itu bisa dilihat dari adanya setiap perbedaan. Artinya, tidak ada dua individu yang sama. Walaupun secara fisik mungkin individu mempunyai kemiripan, akan tetapi pada hakikatnya mereka tidaklah sama, baik dalam bakat, minat, kemampuan dan sebagainya. Di samping itu setiap individu juga ialah makhluk yang sedang berkembang. Irama perkembangan mereka tentu tidaklah sama juga. Perbedaan itulah yang menuntut guru harus berperan sebagai pembimbing. Membimbing siswa semoga sanggup menemukan aneka macam potensi yang dimilikinya sebagai bekal hidup mereka, membimbing siswa semoga sanggup mencapai dan melakukan tugas-tugas perkembangan mereka, sehingga dengan ketercapaian itu ia sanggup tumbuh dan berkembang sebagai insan ideal yang menjadi impian setiap orang bau tanah dan masyarakat.
Seorang guru dan siswa sepeti halnya seorang petani dengan tanaman-nya. Seorang petani tidak bisa memaksa semoga tanamannya cepat berbuah dengan menarik batang atau daunya. Tanaman itu akan berbuah manakala ia mempunyai potensi untuk berbuah serta telah hingga pada waktunya untuk ber-buah. Tugas seorang petani ialah menjaga semoga tumbuhan itu tumbuh dengan sempurna, tidak terkena hama penyakit yang sanggup menjadikan tumbuhan tidak berkembang dan tidak tumbuh dengan sehat, yaitu dengan cara menyemai, menyiram, memberi pupuk dan memberi obat pembasmi hama.
Demikian juga halnya dengan seorang guru. Guru tidak sanggup memaksa semoga siswa-nya jadi ”itu” atau jadi ”ini”. Siswa akan tumbuh dan bermetamorfosis seseorang sesuai dengan minat dan bakan yang dimilikinya. Tugas guru ialah menjaga, mengarahkan dan membmbing semoga siswa tumbuh dan berkem-bang sesuai dengan potensi, minat dan bakatnya. Inilah makna kiprah sebagai pembimbing.
Agar guru berperan sebagai pembimbing yang baik, maka ada beberapa hal yang harus dimiliki, diantaranya: Pertama, guru harus memiliki pemahaman perihal anak yang sedang dibimbingnya. Misalnya pemahaman perihal gaya dan kebiasaan mencar ilmu serta pemahaman perihal potensi dan talenta yang dimiliki anak. Pemahaman ini sangat penting artinya, alasannya ialah akan memilih teknik dan jenis bimbingan yang harus diberikan kepada mereka.
Kedua, guru harus mamahami dan trampil dalam merencanakan, baik merencakan perihal tujuan dan kompetensi yang hendak dicapai, maupun merencakan proses pembelajaran. Proses bimbingan akan sanggup dilakukan dengan baik manakala sebelumnya guru merencanakan hendak di bawa ke mana siswa, apa yang harus dilakukan dan lain sebagainya. Untuk merumuskan tujuan yang sesuai guru harus memahami segala sesuatu yang bekerjasama baik dengan sistem nilai masyarakat maupun dengan kondisi psikologis dan fisiologis siswa, yang kesemuanya itu terkandung dalam kurikulum seba-gai pedoman dalam merumuskan tujuan dan kompetensi yang harus dimiliki.
Di samping itu juga guru perlu bisa merencanakan dan mengimplentasikan proses pembelajaran yang melibatkan siswa secara penuh. Proses membimbing ialah proses menunjukkan pemberian kepada siswa, dengan demikian yang terpenting dalam proses pembelajaran ialah siswa itu sendiri.
Seorang guru dan siswa sepeti halnya seorang petani dengan tanaman-nya. Seorang petani tidak bisa memaksa semoga tanamannya cepat berbuah dengan menarik batang atau daunya. Tanaman itu akan berbuah manakala ia mempunyai potensi untuk berbuah serta telah hingga pada waktunya untuk ber-buah. Tugas seorang petani ialah menjaga semoga tumbuhan itu tumbuh dengan sempurna, tidak terkena hama penyakit yang sanggup menjadikan tumbuhan tidak berkembang dan tidak tumbuh dengan sehat, yaitu dengan cara menyemai, menyiram, memberi pupuk dan memberi obat pembasmi hama.
Demikian juga halnya dengan seorang guru. Guru tidak sanggup memaksa semoga siswa-nya jadi ”itu” atau jadi ”ini”. Siswa akan tumbuh dan bermetamorfosis seseorang sesuai dengan minat dan bakan yang dimilikinya. Tugas guru ialah menjaga, mengarahkan dan membmbing semoga siswa tumbuh dan berkem-bang sesuai dengan potensi, minat dan bakatnya. Inilah makna kiprah sebagai pembimbing.
Agar guru berperan sebagai pembimbing yang baik, maka ada beberapa hal yang harus dimiliki, diantaranya: Pertama, guru harus memiliki pemahaman perihal anak yang sedang dibimbingnya. Misalnya pemahaman perihal gaya dan kebiasaan mencar ilmu serta pemahaman perihal potensi dan talenta yang dimiliki anak. Pemahaman ini sangat penting artinya, alasannya ialah akan memilih teknik dan jenis bimbingan yang harus diberikan kepada mereka.
Kedua, guru harus mamahami dan trampil dalam merencanakan, baik merencakan perihal tujuan dan kompetensi yang hendak dicapai, maupun merencakan proses pembelajaran. Proses bimbingan akan sanggup dilakukan dengan baik manakala sebelumnya guru merencanakan hendak di bawa ke mana siswa, apa yang harus dilakukan dan lain sebagainya. Untuk merumuskan tujuan yang sesuai guru harus memahami segala sesuatu yang bekerjasama baik dengan sistem nilai masyarakat maupun dengan kondisi psikologis dan fisiologis siswa, yang kesemuanya itu terkandung dalam kurikulum seba-gai pedoman dalam merumuskan tujuan dan kompetensi yang harus dimiliki.
Di samping itu juga guru perlu bisa merencanakan dan mengimplentasikan proses pembelajaran yang melibatkan siswa secara penuh. Proses membimbing ialah proses menunjukkan pemberian kepada siswa, dengan demikian yang terpenting dalam proses pembelajaran ialah siswa itu sendiri.
Belum ada Komentar untuk "✔ Guru Sebagai Pembimbing Dalam Proses Pembelajaran"
Posting Komentar